Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat dan sekutunya pada Hari Kamis meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina, ketika Washington memberlakukan sanksi baru terhadap puluhan perusahaan pertahanan Rusia, ratusan anggota parlemen dan kepala eksekutif bank terbesar di negara itu.

Departemen Keuangan AS juga mengeluarkan panduan di situs webnya yang memperingatkan, transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia dapat dikenai sanksi oleh otoritas AS, sebuah langkah yang bertujuan untuk menghentikan Rusia menghindari sanksi yang ada.

"Tujuan kami di sini adalah untuk secara metodis menghilangkan manfaat dan hak istimewa yang pernah dinikmati Rusia, sebagai peserta dalam tatanan ekonomi internasional," kata seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, melansir Reuters 25 Maret.

Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan beberapa putaran sanksi, termasuk menargetkan pemberi pinjaman terbesar di negara itu dan Presiden Vladimir Putin, sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina sebulan lalu dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Di antara target sanksi baru adalah lebih dari 40 perusahaan pertahanan, termasuk Tactical Missiles Corp milik negara dan 28 perusahaan yang terkait, serta direktur umumnya, kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Departemen Keuangan mengatakan tindakan Washington selaras dengan tindakan serupa yang diambil oleh UE, Inggris, dan Kanada.

Departemen Keuangan mengatakan konglomerat itu, yang telah dijatuhkan sanksi oleh Inggris, memproduksi sistem angkatan laut dan senjata yang digunakan Rusia untuk melawan Ukraina, termasuk Kh-31, sebuah peluru kendali udara berkecepatan tinggi yang telah digunakan secara luas dalam serangan Moskow.

Perusahaan lain dalam daftar baru termasuk produsen amunisi untuk militer Rusia, helikopter sipil dan militer, dan pesawat tak berawak yang menurut Departemen Keuangan awalnya dirancang untuk pengawasan tetapi telah "digunakan kembali" dan digunakan untuk menyerang pasukan Ukraina.

Departemen Keuangan juga menjatuhkan sanksi pada 328 anggota Duma, parlemen Rusia, dan Herman Gref, kepala pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank , yang menurut Departemen Keuangan adalah rekan dekat Putin.

Amerika Serikat mengatakan bulan lalu, bank-bank A.S. harus memutuskan hubungan perbankan koresponden mereka, yang memungkinkan bank melakukan pembayaran antara satu sama lain dan memindahkan uang ke seluruh dunia, dengan Sberbank, tetapi tidak membekukan asetnya.

Selain itu, Amerika Serikat pada Hari Kamis juga menargetkan 17 anggota dewan Sovcombank, yang juga berada di bawah sanksi AS, dan Gennady Timchenko, sekutu lama Putin, perusahaan dan anggota keluarganya.

Pejabat itu mengatakan, Amerika Serikat memperingatkan Presiedn Putin bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi cepat dan berat, jika dia menginvasi Ukraina dan mereka memenuhi ancaman itu. Pejabat itu mencatat, Rusia menghadapi inflasi yang menghukum dan penderitaan ekonomi yang akan mendorongnya keluar dari 20 ekonomi teratas dunia.

"Rusia akan segera menghadapi kekurangan ide, bakat dan teknologi yang akut untuk bersaing di abad ke-21, dan Putin akan mengalami kegagalan strategis yang dibuatnya sendiri," kata pejabat itu.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan awal pekan ini, Amerika Serikat akan berkonsultasi dengan sekutunya tentang inklusi Rusia dalam kelompok ekonomi terbesar dunia G20.

Sanksi dan konsekuensi ekonominya dapat membuat diskusi itu lebih mudah, dengan secara efektif membuat Moskow tidak memenuhi syarat karena ekonominya yang menyusut.