Bagikan:

JAKARTA - Miami Seaquarium, Florida, Amerika Serikat akan mengakhiri pertunjukan dengan orca Lolita yang menua setelah setengah abad dikurung.

Paus pembunuh berusia 56 tahun adalah ikon di Kota Florida, mengumpulkan banyak pengunjung sejak ia mulai tampil di akuarium pada tahun 1970.

Diambil dari ibu dan tujuh saudara kandungnya pada usia empat tahun, Lolita tiba di Miami Seaquarium dengan biaya hanya 5.500 euro. Sementara banyak hewan lain mati di fasilitas itu, Lolita telah tampil tanpa lelah sejak saat itu, tinggal di tangki orca terkecil di dunia.

Selama beberapa dekade, selebriti seperti Johnny Depp, Lindsay Lohan dan Harrison Ford telah berkampanye untuk melihat hewan itu dilepaskan. Tapi, itu adalah pemeriksaan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat yang akhirnya mengakhiri penderitaannya.

"Laporan menunjukkan, hewan menderita dan sekarat di tangki Seaquarium karena perawatan yang buruk yang mereka terima," kata Wakil Presiden & Wakil Penasihat Umum PETA Jared Goodman, melansir Euro News 23 Maret.

"Jadi tangki ditutup sekitar waktu itu dan tampaknya tidak akan pernah terbuka lagi."

Sekarang, perjuangan sedang berlangsung untuk membantu Lolita menjalani tahun-tahun terakhirnya dengan damai, jauh dari siksaan penangkaran.

"PETA sekarang menyerukan ini sebagai langkah pertama untuk melepaskan Lolita ke suaka pantai, sebelum orca yang sudah lama menderita ini akhirnya mati di tangki sempit yang sama dengan tempat dia dikurung selama lebih dari setengah abad," tambah Goodman.

Ketika dihubungi oleh Euronews Green, perusahaan induk Seaquarium gagal memberikan informasi tentang masa depan paus pembunuh.

Dalam pernyataan terbaru mereka, pusat akuatik mengklaim Lolita sehat dan makan dengan baik meskipun usianya sudah lanjut.

"Seperti halnya hewan yang telah melampaui rentang hidup yang diantisipasi, kami akan terus memantau dan merawatnya dengan cermat."

Dengan panjang 24 meter dan lebar sepuluh meter, tangki Lolita hanya empat kali ukurannya. Dia perlu mengitarinya 600 kali untuk menempuh jarak yang sama seperti yang ditempuh paus liar dalam satu hari.

Di perairan asalnya, Pacific Northwest, paus seperti Lolita dapat hidup selama manusia. Sementara di dalam tangki, harapan hidup itu dipotong setengahnya.

Untuk saat ini, fokusnya tetap pada pembebasan orca dari penangkaran dan mengembalikannya ke alam liar, dengan cara yang paling aman.

"Fokus awal harus pada kesehatan dan kesejahteraannya," sebut Direktur Eksekutif Proyek Suaka Paus Charles Vinick.

"Semua orang harus fokus untuk memastikan bahwa kami memberinya kualitas hidup tertinggi yang bisa dia miliki selama sisa hidupnya."