Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta pelayanan publik disempurnakan menyusul Kota Pahlawan, Jawa Timur, masuk Level 1 dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Ketika melayani warga, tidak boleh pegang ponsel atau bergurau dengan temannya, karena itu seakan tidak menghargai orang lain," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Pemkot Surabaya di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya dilansir Antara, Kamis, 24 Maret.

Pengarahan kali ini dikhususkan kepada jajaran pemkot yang bersentuhan langsung dengan warga atau yang langsung memberikan pelayanan kepada warga, mulai dari lurah, camat, kepala puskesmas dan rumah sakit, Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, serta dinas lainnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan bahwa ketika Surabaya sudah level 1, maka pelayanan publik harus terus disempurnakan. Sebab, pelayanan publik saat ini masih jauh di bawah yang dia inginkan.

Menurut dia, dalam melakukan pelayanan publik, baik di kelurahan, kecamatan, puskesmas dan rumah sakit, yang ditugaskan di bagian pelayanan harus orang-orang pilihan dan tidak boleh gonta-ganti orang.

"Jadi, yang ditugaskan di depan, di bagian pelayanan itu harus enak dipandang, harus murah senyum sehingga kalau ada yang marah-marah bisa mendinginkan, dan yang paling penting harus bisa pandai berkomunikasi, sehingga ketika memberikan jawaban bisa tenang," kata dia.

Bahkan, Wali Kota Eri juga meminta orang-orang yang ditugaskan di bagian pelayanan itu dibuatkan SK khusus, karena mereka akan dipantau langsung oleh Wali Kota Eri dan akan diberikan pelatihan cara berkomunikasi, cara menjawab persoalan warga dan sebagainya.

Bagi Eri, cara berkomunikasi itu sangat penting, ia mencontohkan melalui komunikasi bisa menyelesaikan persoalan Pasar Turi dan persoalan lainnya.

"Artinya apa? Ini sebenarnya soal komunikasi. Makanya, saya minta tolong ke depannya dalam melakukan pelayanan publik, apapun itu harus gunakan hati nurani dan lakukan dengan cara santun, Insya Allah akan lebih baik, sehingga pelayanan publik kita bisa lebih cepat dan nyaman," kata dia.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meminta jajarannya untuk menjawab dan memberikan solusi yang pasti ketika ada keluhan warga di aplikasi wargaKu. Ia meminta tidak hanya sekadar menjawab tapi tidak memberikan solusi.

"Jadi, ketika menjawab itu harus diberi solusi yang pasti, misalnya akan kami koordinasikan di tanggal ini dan akan dijawab tanggal ini," ujarnya.

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, semua pengarahan yang disampaikan ini berdasarkan pengalamannya saat menyamar ketika keliling ke kelurahan dan puskesmas, tepat sebelum ayah mertuanya meninggal dunia.

Saat penyamarannya itu, Eri sempat dimarahi oleh staf kelurahan dan staf puskesmas. Bahkan, ia juga menemui ada staf yang bertugas di pelayanan bermain ponsel dan guyonan dengan temannya.

"Silakan cek di CCTV puskesmas atau kelurahan, saya pakai kaos dan pakai topi, saya keliling. Jadi, tolong ke depannya jangan ada lagi yang seperti ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya M. Fikser mengatakan  apabila warga Kota Surabaya ada keluhan dan menemukan pelayanan publik yang tidak sesuai dengan aturan, ia mempersilakan untuk memanfaatkan aplikasi wargaKu.

"Silakan manfaatkan aplikasi wargaKu untuk menyampaikan semua keluhan Anda," katanya.