Kasus TBC di Jatim Tertinggi Ketiga Nasional, Khofifah Bertekad Jatim Capai Eliminasi TBC di Tahun 2030
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertekad menekan kasus TBC di Jatim. Sebab, kasus TBC di Jatim tertinggi ketiga secara nasional. 

"Sesuai dengan tema kita tahun ini, Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa. Mari satukan tekad dan perkuat inovasi dalam rangka mencapai eliminasi TBC 2030," kata Khofifah, Rabu, 24 Maret. 

Di Jatim, lanjut Khofifah, tercatat ada 43.268 jiwa penderita TBC pada tahun 2021, tertinggi ketiga nasional. Dimana tertinggi pertama adalah Jawa Barat sebanyak 93.626 kasus, dan tertinggi kedua adalah Jawa Tengah 44.203 kasus TBC.

"Peringatan Hari TBC Sedunia ini merupakan momen yang tepat untuk mendorong semua pihak agar terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian TBC. TBC bisa dicegah dan diobati. Jangan ragu memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala TBC," ujarnya.

Menurut Khofifah, angka keberhasilan pengobatan kasus TBC per kabupaten/kota di Jatim mencapai 89,12 persen dari target 90 persen pada 2021. 

Angka keberhasilan itu masih terus didorong, karena sebanyak 53 persen kabupaten/kota belum mampu mencapai 90 persen keberhasilan pengobatan. 

"Terus meningkatkan angka keberhasilan pengobatan TBC sangat penting. Karena kasus TBC yang tidak tuntas pengobatan tentu dapat memicu meningkatnya kasus TBC resisten obat," katanya. 

Untuk itu, Khofifah menekankan pentingnya keterlibatan multisektor untuk memutus transmisi penularan dan menuju eliminasi TBC 2030. "Pelibatan multisektor dalam penemuan dan pengobatan penderita TBC serta terapi pencegahan menjadi upaya prioritas untuk dilakukan," ujarnya.