PALU - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi meninjau langsung penjualan minyak goreng di dua pasar tradisional di Kota Palu.
Dua pasar tradisional tersebut yakni Pasar Inpres Manonda dan Pasar Masomba Kota Palu.
"Hari ini saya berkesempatan melihat saudara-saudara kita yang menjual di Pasar, terutama masalah minyak goreng," kata Rudy Sufahriadi, Kamis 24 Maret.
Satu per satu pedagang yang menjual minyak goreng dihampiri langsung oleh Kapolda Sulteng yang didampingi Kapolres Palu AKBP Bayu Indra Wiguno dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Toto Nurwanto.
Dari hasil peninjauan, Kapolda Sulteng menyebutkan tidak ada antrran signifikan yang terjadi terhadap pembelian minyak goreng ini meskipun harga minyak goreng di pasaran mengalami kenaikan.
"Tadi kami tidak lihat ada antrean di mana-mana meskipun memang harganya naik turun," kata Rudy dikutip Antara.
Meskipun demikian, Kapolda Sulawesi Tengah memastikan kebutuhan minyak goreng di wilayah Kota Palu masih aman hingga Ramadan tiba.
"Kapolres sudah memeriksa bahwa ketersediaan minyak goreng di Kota Palu ada. Sudah dicek seluruh Sulawesi Tengah masih ada. Barang-barang yang lain ada naik sedikit karena memang persiapan mau Ramadan," katanya.
BACA JUGA:
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Polda Sulawesi Tengah tetap akan melakukan pengawasan penjualan minyak goreng yang ada di wilayahnya.
"Memang ada tim yang kami bentuk bersama pemerintah daerah. Dari polres hingga polsek semuanya turun untuk mengawasi biar tidak ada antrean," katanya.
Sementara itu, pedagang bernama Mahyono mengaku harga minyak kemasan mengalami kenaikan harga.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng kemasan tersebut terjadi ketika Pemerintah mencabut subsidi minyak goreng kemasan
"Kalau itu yang botol kecil, sebesar Rp20 ribu. Kalau yang 2 liter kemasan itu, sampai lebih dari Rp50 ribu. Kalau untuk minyak goreng curah yang didistribusikan, sebagian kami tidak dapat," ungkapnya.