Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta kepada Mendag Muhammad Lutfi untuk mengungkapkan mafia minyak goreng. Sebab, dia menilai persoalan minyak goreng sudah berlarut-larut.

Hal tersebut disampaikan, dalam rapat Komisi VI DPR RI bersama Menteri Perdagangan (Mendag) terkait Pembahasan Mengenai Harga Komoditas dan Kesiapan Kemendag dalam Stabilisasi Harga dan Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran di Kantor DPR RI, Kamis, 17 Maret.

"Tolong sebutkan siapa mafia itu, apa langkah Kemendag untuk itu. Barang berlimpah tapi harga mahal, artinya ada penimbun," ujar Andre.

Andre menilai harga minyak goreng yang mahal dan tak terkontrol menujukkan bahwa pemerintah kalah dengan para oknum tidak bertanggungjawab itu.

"Seharusnya Bapak tegas. Apa jaminan untuk kita karungin itu mereka. Rakyat butuh keadilan," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa sudah memberikan data temuan kepaa pihak kepolisian terkait penimbunan minyak goreng yang jumlahnya ribuan ton.

"Saya sudah kasih semua data. Ini masih praduga tak bersalah, tetapi kita sudah temukan dan ini jumlahnya ribuan ton (penimbunan). Kita sudah laporkan kepada Polri lewat Kabareskrim, sudah mulai ditangkap dan periksa," jelasnya.

Menurut Lutfi, sudah ada tersangka yang akan ditetapkan. Penetapan calon tersangka ini akan diumumkan pada Senin, 21 Maret mendatang oleh aparat kepolisian.

"Saya serahkan kepada Polisi biar mereka yang memutuskan proses hukum bisa berjalan. Hari Senin akan ada calon tersangka," katanya.

Lebih lanjut, Lutfi menjelaskan bahwa mekanisme penimbunan yang dilakukan adalah dengan melarikan subsidi ke industri menengah atas. Kemudian, minyak goreng curah subsidi di repacking menjadi minyak goreng premium, serta minyak goreng curah subsidi dilarikan ke luar negeri.

"Ada tiga target yang akan ditetapkan hari Senin, Tiga-tiganya akan ada calon tersangka hari Senin. Nanti akan diumumkan hari Senin oleh polisi," tandas Mendag.