Bagikan:

SURABAYA - Dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Jawa Timur memberi makna atas nomor urut pencalonan di Pilkada Surabaya.

Pasangan calon Eri-Armuji menafsirkan nomor urut 1 sebagai sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Eri, nomor urut 1 bagian dari nilai Ketuhanan.

"Semuanya itu dari Allah. Karena itu kita awali, kita niati pergerakan kita itu dari lillahita'alla. Jadi bukan hanya untuk kekuasaan, bukan hanya untuk kemenangan saja, tapi Insyaallah karena lillahita'alla," kata Eri usai mendapat nomor urut 1 dalam Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Paslon yang digelar KPU Surabaya di Surabaya, Kamis, 24 September.

Sementara paslon Machfud-Mujiaman, mengaku nomor urut 2 sesuai harapannya. Karena memang perjuangan yang dia bangun bersama Mujiaman Sukirno sebagai calon wakil wali kota adalah super team yang mengharuskan kebersamaan.

"Jadi itu sesuai harapan karena memang super team. Bersama seluruh warga, seluruh partai pengusung, seluruh relawan, seluruh masyarakat kemudian para kader lingkungan, seluruh warga yang ada, termasuk nelayan, petani yang ada di Surabaya untuk bahu membahu membangun Kota Surabaya," kata Machfud.

Machfud juga mengingat tentang kemenangan atau victory dalam menafsirkan nomor 2. Dia juga mengingatkan kembali kalau Joko Widodo-Jusuf Kalla pernah mendapat nomor urut 2 dalam Pilpres 2014. 

"Pak Jokowi pada putaran pertama dapat nomor 2 juga. Nomor 2 itu simbol victory, simbol kemenangan dan adalah suatu kolaborasi seluruh tim," ujarnya.

Mantan Kapolda Jatim ini mengatakan, dirinya bersama Mujiaman, dirinya berjanji akan memakmurkan warga Surabaya. Seperti tagline kampanye mereka, 'Maju Kotane, Makmur Wargane'.

"Saya dengan pak Mujiaman satu kesatuan untuk bertekad memakmurkan warga Surabaya. Insya Allah ini angka kemenangan sama dengan Pak Jokowi saat Pilpres 2014 lalu," kata Machfud.

Eri Cahyadi-Armuji diusung PDI Perjuangan. Sedangkan Machfud Arifin-Mujiaman diusung Partai Golkar, NasDem, Demokrat, PKB, PAN, PPP, Gerindra, dan PKS.