Bagikan:

JAKARTA - Tim penyelamat di China menjelajahi lereng berhutan lebat pada Hari Selasa, untuk mencari korban dan black box Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines, yang jatuh sehari sebelumnya di pegunungan Guangxi selatan dengan 132 penumpang dan awak pesawat.

Puing-puing pesawat berserakan di lereng gunung yang hangus terbakar, setelah kecelakaan pertama China yang melibatkan pesawat jet komersial sejak 2010. Sisa-sisa kartu identitas dan dompet yang terbakar juga terlihat, media pemerintah melaporkan.

Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 sedang dalam perjalanan dari Kunming, ibu kota provinsi barat daya Yunnan, ke kota pelabuhan Guangzhou ketika tiba-tiba jatuh dari ketinggian jelajah, pada saat biasanya akan mulai turun sebelum mendarat.

Media China menampilkan rekaman video jalan raya singkat dari dashcam kendaraan, yang tampaknya menunjukkan jet menghujam ke tanah pada sudut sekitar 35 derajat dalam posisi vertikal. Reuters tidak dapat segera memverifikasi rekaman tersebut.

Si, 64, seorang penduduk desa di dekat lokasi kecelakaan yang menolak memberikan nama depannya, mengatakan kepada Reuters dia mendengar "bang, bang" pada saat kecelakaan itu.

"Itu seperti guntur!" dia berkata, seperti mengutip Reuters 22 Maret.

boeing 737-800 china eastern airlines
Ilustrasi Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines. (Wikimedia Commons/lasta29)

Media pemerintah menggambarkan situasinya sebagai "suram", dan kemungkinan semua penumpang dan awak pesawat tewas tidak dapat dikesampingkan.

Lokasi kecelakaan dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisi, menurut laporan media pemerintah, dengan akses yang disediakan hanya dengan satu jalur kecil. Hujan diperkirakan turun di wilayah tersebut pada pekan ini.

Untuk membantu proses pencarian dan evakuasi, ekskavator membersihkan jalan menuju lokasi kecelakaan pada Hari Selasa, televisi pemerintah menunjukkan.

Sebelumnya, rekaman video dari People's Daily menunjukkan pekerja pencarian dan penyelamatan, serta pasukan paramiliter memanjat bukit yang tertutup pohon dan menempatkan penanda di mana pun puing-puing ditemukan.

Polisi mendirikan pos pemeriksaan di desa Lu, saat mendekati lokasi, dan melarang wartawan masuk.

Terpisah, analis penerbangan yang berbasis di AS Robert Mann dari R.W. Mann & Company mengatakan, penyelidik akan membutuhkan perekam data penerbangan untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan penurunan mendadak, yang perkirakan oleh data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), teknologi yang memungkinkan pesawat untuk dilacak.

"Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot," Dan Elwell, mantan kepala Administrasi Penerbangan Federal, mengatakan kepada Reuters.

Elwell, yang memimpin FAA selama krisis 737-MAX, mengatakan kegagalan mekanis pada jet komersial modern jarang terjadi di ketinggian jelajah.

Untuk diketahui, China Eastern Airlines dan dua anak perusahaannya pada Hari Senin mengandangkan armada 737-800 miliknya. Kelompok ini memiliki 225 pesawat, menurut data dari konsultan penerbangan Inggris IBA.

Sementara, maskapai China lainnya belum membatalkan penerbangan mereka yang menggunakan pesawat 737-800 hingga Selasa, menurut data dari penyedia data penerbangan China, Flight Master.

Kecelakaan terakhir sebuah pesawat jet komersial di China terjadi pada 2010, ketika sebuah jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh di timur laut China, menewaskan 44 dari 96 orang di dalamnya.