Bagikan:

JAKARTA - Moskow berterima kasih kepada semua negara yang menawarkan mediasi dalam negosiasi dengan Kiev, tetapi penting tidak hanya untuk memilih tempat pertemuan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah membuat Ukraina lebih kooperatif. Ini dimaksudkannya untuk mencapai perdamaian kedua negara.

Jelang sebulan invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu, intensitas saling serang kedua negara semakin meningkat, menyebabkan jumlah pengungsi, korban luka dan korban tewas terus bertambah, termasuk anak-anak.

"Sebenarnya, seseorang yang bisa (melakukan ini) harus menggunakan pengaruh mereka di Kiev untuk membuat Kiev lebih kooperatif, lebih konstruktif dalam pembicaraan ini," ujar Peskov seperti melansir TASS 21 Maret.

"Pemilihan tempat untuk beberapa pertemuan hipotetis adalah masalah sekunder, meskipun, tentu saja, kami berterima kasih kepada semua negara yang menyatakan kesediaannya untuk membantu proses negosiasi ini," sambung Peskov.

Sebelumnya, Presiden Swiss Ignazio Cassis mengatakan negaranya siap untuk bertindak sebagai mediator, pada pembicaraan penyelesaian Ukraina atau tuan rumah negosiasi. Ia mengatakan, "Swiss memiliki netralitas dan tradisi kemanusiaan".

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV RBC pada 16 Maret, rekan-rekan Swiss telah mendekatinya dengan proposal tentang mediasi pada pembicaraan antara Moskow dan Kiev.

Sebelumnya, Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bersedia untuk memfasilitasi pertemuan Presiden Putin dan Presiden Zelensky. Terbaru, Presiden Erdogan menyebut Ankara atau Istanbul sebagai lokasi pertemuan.

Terbaru, Israel bersama PM Naftali Bennett juga menawarkan kesediaan untuk menjadi tuan rumah perundingan Rusia-Ukraina, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Yerusalem merupakan tempat yang tepat untuk menemukan kedamaian.