Menhub Budi Karya: Tak Ada Penularan COVID-19 di Dalam Pesawat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 protokol kesehatan di sektor transportasi, khususnya penerbangan harus dijalanlan dengan utuh dan ketat. Hal ini, untuk memberikan keyakinan bahwa terbang tetap aman meskipun di masa pandemi.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, dalam menyusun kebijakan di tengah pandemi COVID-19 Kemenhub selalu menggandeng berbagai stakeholer, mulai dari kampus, pilot, hingga asosiasi. Sehingga regulasi yang lahir berjalan baik dan ketat.

"Masyarakat itu sekarang ini dihinggapi dengan rasa takut akan terpapar, rasa takut apabila menggunakan pesawat udara yang berhimpit himpitan itu akan terpapar. Saya pikir apa yang dilakukan ini harus balance dari bagaimana rekan-rekan mengawal protokol kesehatan," katanya, dalam diskusi virtual, Rabu, 23 September.

Budi mengatakan, protokol kesehatan harus dilakukan mulai dari penumpang tiba di bandara, hingga masuk ke dalam pesawat. Misalnya, melakukan rapid test, memeriska suhu tubuh, menjaga kebersihan area bandara dan pesawat.

"Semua bandara, tanpa terkecuali bandara-bandara yang ada di Papua, Aceh, Kalimantan Utara, harus melakukan hal yang sama dengan standar yang tinggi. Karena kita tidak ingin suatu unit kerja atau sarana prasarana yang menyebabkan orang terpapar. Kita harus kawal dengan ketat dan jangan bertoleransi," jelasnya.

Lebih lanjut, Budi berujar, hal itu penting agar semua pihak mendapatkan kepastian protokol kesehatan yang terjaga dengan baik. Menurut Budi, sektor udara merupakan salah satu sektor yang paling tanggap memberikan suatu pengamanan terhadap protokol kesehatan.

"Saya apresiasi sektor udara karena di sektor ini relatif tidak ada yang terpapar dengan COVID-19. Karenanya apa yang sudah dilakukan, lakukan dengan konsisten," tuturnya.

Budi juga meminta, agar semua pihak yang terlibat dalam industri penerbangan melakukan kampanye tentang protokol kesehatan di penerbangan melalui media sosial. Ia meyakini, hal ini akan membuat kepercayaan masyarakat meningkat untuk terbang di tengah pandemi COVID-19.

"Hal-hal positif yang kita kakukan tentang teknologi HEPA dan tentang ke ramah tamahan kita, tentang konsistensi kita terhadap protokol kesehatan ini juga harus di share ke media sosial. Saya tahu teman-teman pilot, pramugari memiliki akun atau followers yang banyak nah lakukan itu, hal yang membuat dunia penerbangan lebih baik," jelasnya.

Ketidakpstian COVID-19 ini masih berlangsung, sehingga tidak boleh abai dengan protokol kesehatan. Budi mengatakan, akibat pandemi sektor tranportasi udara mengalami kontraksi hingga 30 persen. Untuk itu, penerapan protokol kesehatan guna meningkatkan kembali geliat penerbangan.

"Karena Pak Presiden mengharapkan dunia penerbangan ini menjadi suatu ukuran bagi pergerakan ekonomi. Saya inginkan kita tetap konsisten, awas, tidak boleh abai menerapkan protokol kesehatan dan harus move on. Kita harus yakin kita bisa mengembangkan dan bisa melayani masyarakat dengab aman dan nyaman," ucapnya.