Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyelipkan curahan hati (curhat) saat menghadiri sosialisasi kegiatan berintegritas di lingkup Pemprov DKI Jakarta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di depan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Riza mengaku dirinya selalu pulang larut malam semenjak menjabat sebagai orang nomor dua di DKI dua tahun lalu hingga saat ini.

Istrinya, diakui Riza, pun mempertanyakan mengapa harta yang didulang selama menjadi Wagub DKI tidak bertambah.

"Pak Alex, saya ini sudah dua tahun menjadi Wagub. Di rumah, (harta) enggak ada yang tambah, Pak. Pulangnya malam terus. Kata istri saya itu, dua tahun kok enggak ada yang tambah," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret.

Meski masa jabatannya menyisakan waktu 6 bulan sebelum berakhir pada Oktober 2022, Riza tetap bersyukur. Sebab, Riza yakin bahwa dirinya akan tetap mendapat rezeki yang cukup setelah melepas jabatan Wakil Gubernur DKI.

"Ya pokoknya nanti keberkahan, lah, saya bilang. Kalau kita yakin, Insyaallah nanti Allah kasih keberkahan. Rezeki itu sudah diatur dapat dari mana, di mana, kapan, dari siapa, bagaimana," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Riza menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga integritas pejabat hingga ASN Pemprov DKI dalam mencegah tindak korupsi.

Para pasangan dari pejabat Pemprov DKI, menurut Riza, perlu mengingatkan pasangannya dan menjadi benteng pertahanan pertama jika ada godaan-godaan tertentu yang mengarah pada tindakan korupsi.

"Saya mengajak kepada seluruh jajaran ASN Pemprov DKI Jakarta untuk terus membangun tata kelola yang lebih baik dan yang bia mencegah tindak koruptif, pelayanan harus lebih cepat dan efisien tanpa adanya ongkos-ongkos khusus. Salah satu contoh cara mencegah atau menangkal perilaku korupsi adalah kembali menggali nilai kearifan lokal yang beragam," urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memandang, contoh menjaga integritas yang dimaksud adalah, pasangan dari para pejabat Pemprov DKI harus mengetahui penghasilan suami atau istrinya. Mereka harus curiga jika tiba-tiba suami atau istrinya mendapat uang yang melebihi penghasilannya.

"Sehingga, ketika ada membawa uang tunai yang dianggap mencurigakan, Itu juga ada yang mengingatkan ini uang apa? gaji kan ditransfer? Nah harus dijelaskan. Sepanjang bisa dijelaskan dari mana sumber awalnya, oke, tidak masalah," ucap Alexander.