Kak Seto Sayangkan Sikap Orang Tua Korban Pencabulan di Jagakarsa yang Mengaku Sibuk, Tak Bisa Penuhi Panggilan Polisi
Kak Seto di Polres Jakarta Selatan/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengetahui tindak lanjut kasus kekerasan seksual yang menimpa bocah 6 tahun berinisial ZF di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ditemui di Polres Jakarta Selatan, Kak Seto menilai sikap orang tua korban kurang kooperatif. Menurutnya, hal ini yang menyulitkan polisi menangkap pelaku yang diduga tukang siomay keliling bernama Kusni.

"Disayangkan kedua orang tuanya tidak kooperatif. (Karena) ayahnya berkali-berkali di panggil, ada surat panggilannya kemudian di Whatsapp. (Alasannya) 'oh saya gak bisa datang gak bisa datang saya sibuk' kok sampe begitu," terang Kak Seto kepada wartawan di Polres Metro Jaksel, Rabu, 16 Maret.

"Kita melihat bapak Kapolres sangat serius, petugas (polisi) juga sangat serius bahkan petugas juga mau datang malem kalau perlu," sambungnya.

Kak Seto mengungkapkan, pihak kepolisian mengaku kesulitan lantaran informasi yang didapat dari pihak keluarga tidak optimal. Oleh sebab itu, Kak Seto berharap kepada keluarga korban untuk lebih kooperatif dalam pemeriksaan.

"Memohon dengan segala hormat untuk betul-betul fokus pada kasus ini, kami juga memohon pada ayah maupun ibu korban untuk kooperatif dalam pemeriksaan, itu yang paling penting," katanya.

Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Jaksel, Kompol Nunu Supadmi mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status Kusni, tukang siomay keliling, sebagai DPO (daftar pencarian orang). Karena itu, kepolisian meminta agar pelaku segera menyerahkan dirinya.

"Kami imbau pada Kusni alias Tebet untuk bisa kooperatif, segera menyerahkan diri ke kepolisian karena kalau pun kamu menghindar dari kepolisian, kami akan tetap mencari," tandasnya.