Antisipasi Uji Coba Rudal Korea Utara, Pasukan AS di Korea Selatan Gelar Latihan Pertahanan Udara
Rudal balistik Korea Utara Hwasong-17. (Tangkapan layar Youtube/EngineerReact)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan mengumumkan peningkatan intensitas latihan sistem pertahanan udara rudal Patriot, di tengah tanda-tanda Korea Utara akan segera melakukan uji coba rudal jarak jauh lainnya.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat, di tengah spekulasi Korea Utara dapat menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya segera minggu ini dalam jarak penuh, setelah mengancam akan melanggar moratorium yang diberlakukan sendiri pada 2017 untuk uji coba rudal jarak jauh dan nuklir.

Militer AS di Korea Selatan (USFK) menyebut, brigade artileri pertahanan udara yang ditempatkan di pangkalan udara Osan, baru-baru ini meningkatkan intensitas latihan sertifikasi untuk menunjukkan kemampuannya, menyusul uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini.

"Peningkatan signifikan DPRK dalam aktivitas uji coba misilnya merusak perdamaian, keamanan, dan mengacaukan kawasan Asia Timur Laut,” kata USFK, menggunakan akronim nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), seperti melansir Reuters 15 Maret.

"Sementara jenis pelatihan ini secara rutin dilakukan oleh baterai Patriot AS, peningkatan intensitas sertifikasinya menggarisbawahi keseriusan USFK terhadap perilaku peluncuran rudal DPRK baru-baru ini," sambung USFK.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya juga memantau dengan cermat pergerakan Korea Utara dan mempertahankan postur kesiapan gabungan yang kuat dengan militer AS.

Pada Hari Jumat, Washington dan Seoul mengatakan dalam pengumuman bersama, Pyongyang telah menggunakan ICBM terbesar yang pernah ada dalam dua peluncuran baru-baru ini, dengan kedok persiapan peluncuran satelit.

Tetapi, peluncuran itu tidak menunjukkan jangkauan penuh rudal, dan analis mengatakan Korea Utara mungkin hanya menggunakan satu tahap rudal atau menyesuaikan volume bahan bakarnya, untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah.

Adapun rudal yang digunakan disebut Hwasong-17, diresmikan pada parade militer pada tahun 2020 dan muncul kembali pada pameran pertahanan pada Oktober 2021.

Diketahui, USFK juga mengatakan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat baru-baru ini meningkatkan arahan pertahanan rudal balistiknya.

Terpisah, militer AS di Jepang pada Hari Selasa menerbangkan pesawat mata-mata RC-135S Cobra Ball di atas semenanjung Korea, sehari setelah mengirim pesawat pengintai RC-135V Rivet Joint, sebut kantor berita Yonhap, mengutip situs web pelacakan penerbangan.