Tak Mau Menambah Polemik, Gerindra Ogah Tanggapi Klaim Luhut Soal Big Data Penundaan Pemilu
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ogah menanggapi klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait data aspirasi rakyat yang tak tertarik dengan Pemilu 2024. Luhut mengklaim masyarakat ingin Pemilu 2024 diundur dengan alasan ketenangan.

Menurut Dasco, pihaknya enggan menambah polemik yang berkembang di publik. Dia menegaskan isu penundaan pemilu hanya sebatas wacana.

"Soal big data penundaan pemilu itu kan sudah banyak praktisi, pengamat, politisi, rakyat berkomentar. Oleh karena itu saya tidak mau menambah polemik apalagi itu kan baru sebatas wacana belum ada yang kongkret proses politiknya di jalankan baik di DPR maupun di MPR," ujar Dasco di Gedung DPR, Selasa, 15 Maret.

Wakil Ketua DPR itu menyatakan, pihaknya juga masih dalam komitmen kerangka hukum yang ada bahwa tahapan pelaksanaan pemilu sudah ditetapkan. Dia mengingatkan, Pemilu Serentak jatuh pada 14 Februari 2024.

"Sudah jelas kapan tahapannya berjalan dan kapan pelaksanaan pemilunya. Sepanjang itu masih ya komitmen kita saya rasa masih seperti itu," tegas Dasco.

"Jadi saya gak mau menambah polemik dan tidak ada komentar lebih lanjut," sambungnya.

Dasco pun menegaskan sikap Gerindra bahwa pihaknya tetap mematuhi konstitusi.

"Kami bukan soal mendukung menolak, posisi Gerindra mengikuti aturan sesuai dengan peraturan yang ada saat ini," katanya.