Luhut Soroti Penurunan Angka Kematian COVID-19 Jawa Tengah Masih Lambat
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti lambatnya penurunan angka kematian kasus COVID-19 di Jawa Tengah.

Lambatnya penurunan angka kematian di Jawa Tengah masih terjadi ketika Indonesia telah mengalami penurunan kasus konfirmasi dan kematian secara nasional.

"Pemerintah memberikan perhatian lebih pada tingkat penurunan angka kematian yang berjalan cukup lambat utamanya di wilayah Jawa Tengah," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 14 Maret.

Luhut mengungkapkan, angka kematian kasus COVID-19 di Jawa Tengah yang mengalami penurunan cukup lambat disebabkan oleh banyaknya pasien COVID-19 belum melakukan vaksinasi dan memiliki komorbid.

"Untuk itu sekali lagi Saya mengingatkan, bagi masyarakat yang memiliki komorbid atau lansia untuk segera dirawat di RS jika positif COVID-19," ujarnya.

Tercatat per tanggal 14 Maret 2021, Jawa Tengah memiliki pertambahan 920 kasus baru dengan akumulasi 610.985 kasus. Sementara, jumlah kasus yang sembuh per hari ini sebanyak 3.235 orang dengan total 550.943 orang sembuh. Lalu, terdapat pertambahan 63 kasus kematian dengan total 32.095 kematian.

Selain itu Luhut juga mengungkapkan pemerintah memperpanjang PPKM di Jawa-Bali selama seminggu ke depan, mulai tanggal 15 hingga 21 Maret.

Luhut mengatakan, saat ini makin banyak yang mengalami penurunan asesmen level PPKM menjadi Level 2.

"Seiring dengan penurunan kasus, jumlah kabupaten/kota yang masuk kedalam Level 2 berdasarkan asesmen minggu ini mengalami peningkatan. Keputusan detail mengenai hal ini akan tertuang dalam Inmendagri yang akan segera keluar pada hari ini," tutur Luhut.