Jelang Lakukan Ritual Kendi di IKN, Warga Sapa Anies usai Salat Subuh di Balikpapan: Gubernur yang Ramah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan salat Subuh jemaah di Balikpapan sebelum melakukan ritual Kendi Nusantara di IKN. (Facebook Amo Buysan)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Anies bersama 33 gubernur lainnya mengikuti proses ritual menuang Kendi Nusantara bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pelaksanaanya, Anies dan para gubernur membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing untuk dicampur Jokowi dalam kendi besar. Prosesi Kendi Nusantara itu berlangsung di titik nol area IKN Nusantara pada Senin 14 Maret pagi ini.

Namun sebelum menjalani ritual itu, Anies tertangkap kamera salat Subuh berjamaah di Balikpapan, Kaltim. Adalah warga setempat yang merekam dan mengabadikan Anies melakukan ibadah tersebut.

Warga bernama Amo Buysan itu mengatakan Anies bersikap ramah terhadap orang-orang yang ditemuainya di masjid. Permintaan jabat tangan dan sapaan warga diladeni Anies yang kala itu memakai kopiah, masker, kemeja batik, dan bercelana panjang hitam.

"Sejak kemarin beberapa Gubernur telah tiba di kota Balikpapan. Saya melihat sesorang Gubernur humble yang salat Subuh sambil menyapa warga Balikpapan," kata Amo lewat akun Facebooknya.

Amo yang terkesima dengan sikap Anies juga membagikan kebersamaannya dengan pemimpin Jakarta itu lewat akun Facebooknya. Dia menyebarkan kabar itu di sejumlah grup Facebook khusus daerah Kaltim.

Seperti diketahui, sebagai syarat ritual Kendi Nusantara, Anies membawa tanah dan air yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Kampung itu diketahui sempat digusur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjadi Gubernur Jakarta.

"Setiap gubernur ditugaskan untuk membawa tanah dan air dari provinsinya. Pada hari Minggu siang ini semua, bersama-sama ke Kalimantan Timur," kata Anies melalui akun Facebook, Minggu 13 Maret.

Tanah tersebut dicangkul dan dikumpulkan langsung oleh beberapa warga di kampung yang terletak di pesisir utara Jakarta itu, kemudian ditampung di besek berbahan bambu.

Alasan Anies mengambil tanah dari kawasan Kampung Akuarium untuk menghadirkan harapan pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini tidak memarjinalkan rakyat kecil.

"Tanah dari Kampung Aquarium ini menitipkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," ujar Anies.