Bagikan:

JAKARTA - Prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur telah dilakukan pada hari ini, Senin, 14 Maret.

Lalu apa filosofi di balik pelaksanaan kegiatan ini?

Dalam konferensi pers yang ditayangkan pada Minggu malam, 13 Maret kemarin, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan prosesi ini sebenarnya dilakukan sebagai penanda dimulainya pembangunan IKN Nusantara.

"Bersama para gubernur dan tokoh masyarakat, ada sebuah prosesi yang intinya kita berdoa dan tentu memohon kepada Allah semoga program besar ini bisa berjalan baik dan semoga semua elemen masyarakat bisa mendukung," katanya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 14 Maret.

Heru menjelaskan tanah dan air dipilih karena jika dijadikan satu kalimat akan berbunyi Tanah Air. Selain itu, diharapkan dua benda ini bisa jadi simbol persatuan karena akan dituangkan di tempat yang sama, yaitu Bejana Nusantara.

"Kita adalah negara nusantara yang dari ujung Aceh sampai Papua. Dan kearifan lokal berbeda-beda itu dituangkan dalam simbolis tanah dan air yang jika dijadikan satu menjadi kalimat Tanah Air," ujarnya.

Adapun dalam prosesi yang ditayangkan secara langsung pada hari ini, acara penyatuan tanah dan air tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan tanah dan air dari para gubernur ke Presiden Jokowi.

Dari tayangan itu, tampak Gubernur DKI Jakarta yang paling pertama diberi kesempatan memberikan tanah dan kendi berisi air kepada Jokowi. Kemudian, Jokowi menuangkan tanah dan air ke Bejana Nusantara.

Setelah Anies, selanjutnya giliran Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang mendapatkan kesempatan kedua dan dilanjut dengan para gubernur lainnya, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Setelah acara penyerahan dan penuangan tanah serta air ke Bejana Nusantara rampung, Jokowi mengucapkan rasa syukurnya saat menyampaikan kata sambutannya. Dia bilang, ada cita-cita dan pekerjaan besar yang segera dimulai setelah prosesi tersebut.

"Pada hari ini, Senin, 14 Maret 2022 kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan kita segera mulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi seperti dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi bilang, penyatuan tanah dan air ini merupakan simbol dari bentuk kebhinekaan. Apalagi, dalam proses penuangannya, 34 Gubernur dari Provinsi di Indonesia hadir bersama dengan 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur.

Tak hanya itu, tanah dan air yang dibawa oleh para gubernur juga spesial karena dibawa dari tempat asal mereka dan dituangkan ke tempat yang akan menjadi lokasi ibu kota baru.

"Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun IKN Nusantara ini," ujar eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Setelah penuangan tanah dan air dilakukan, kini pembangunan IKN akan dilakukan. Diharapkan semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga TNI-Polri, serta pemerintah daerah, swasta dan masyarakat terus mendukung pembangunan IKN Nusantara.

Sehingga, tujuan pembangunan ibu kota ini bisa tercapai. "Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan IKN ini akan sangat membantu agar apa yang kita cita-citakan ini bisa segera terwujud," ungkapnya.

"Mudah-mudahan, kita berdoa semoga hidayah dan barokah dari Allah memberikan kemudian dan kelancaran kita dalam membangun IKN Nusantara ini," pungkas Jokowi.