JAKARTA - Pengamat politik kondang Rocky Gerung menyinggung ritual tuang air dan tanah ke dalam kendi nusantara yang digelar di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret.
Menurut Rocky Gerung, ritual tuang air dan tanah ke kendi nusantara bisa memiliki arti yang berbeda-beda di benak masyarakat. Namun, bisa saja diartikan air sebagai representasi dari pengganti minyak goreng yang saat ini sulit didapat, sementara tanah simbol dari kebun sawit.
"Maknanya kira-kira ada kejernihan, karena itu mesti bawa air. Ada gumpalan tanah yang menunjukkan kita itu bangsa atau manusia itu asal usulnya dari tanah. Kira-kira begitu. Tapi nanti orang tafsirkan, jangan-jangan sebetulnya yang disebut air itu pengganti minyak goreng dan tanah adalah simbol dari lahan sawit. Kan bisa gitu orang tafsirkan. Semua tafsir bisa terjadi justru karena kita nggak nangkap apa sebetulnya maknanya," kata Rocky, dikutip dari kanal YouTubenya, Selasa 15 Maret.
Rocky Gerung menyebut, waktu digelarnya ritual kendi nusantara tidak tepat. Masyarakat saat ini sedang dalam kondisi tertekan akibat pandemi COVID-19 dan mengalami krisis minyak goreng. Sebab itu respons terhadap masyarakat akan acara itu tidak terlalu besar.
"Membangun ibu kota sebenarnya hanya membutuhkan dua hal, satu; uang, yang kedua; kegembiraan rakyat. Uang itu engga ada, karena investor itu lari, kegembiraan rakyat engga ada karena masyarakat fokus pada minyak goreng," tuturnya.
Rocky Gerung mengusulkan Presiden Jokowi menggelar acara lain di IKN suatu saat nanti. Tak hanya jajaran menteri dan kepala daerah yang diundang, tetapi juga akademisi, ahli, tokoh masyarakat dan generasi muda.
BACA JUGA:
Meski demikian, Rocky tak mempermasalahkan acara ritual kendi nusantara menyatukan tanah dan air dari 34 provinsi di IKN. Termasuk anggapan banyak orang ritual itu bersinggungan dengan mistis karena di beda lokasi hal itu lazim digelar.
"Tapi oke, itu semacam pertanda biasa saja. Dalam antropologi bangsa ini, selalu ada hal-hal yang sifatnya mistis. Mistis dalam pengertian tidak bisa dicerna oleh akal, tapi mungkin energinya begitu," tandasnya.
Ritual tuang air dan tanah dalam kendi nusantara diikuti 34 gubernur se-Indonesia dan dipimpin langsung Presiden Jokowi. Prosesi itu dimulai dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sejurus kemudian para gubernur menyerahkan tanah dan air yang dibawa dari daerah masing-masing kepada Jokowi. Kemudian Jokowi menyatukan semua tanah dan air yang dibawa para gubernur dari provinsi masing-masing ke dalam kendi besar.
Prosesi itu diisyaratkan sebagai filosofi mengingat kearifan leluhur. Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan, prosesi itu akan dipandang sebagai sejarah dunia.
Dia mengatakan, proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan berpengaruh positif bagi warga Kalimantan Timur. Isran berpendapat, perpindahan akan berdampak pada kesetaraan pembangunan.
"Ini akan berdampak luas dari segi pemerataan dan keadilan pembangunan di Nusantara ini. Karena kalau kita garis silang ini, Ibu Kota berada di titik silang itu. Jadi dampak ekonomi, pembangunan, kesejahteraan masyarakat otomatis akan mengikutinya," ujar Isran Noor dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 14 Maret.