JAKARTA - Sabtu 12 Maret lalu, Arab Saudi mencetak rekor. Negara itu dalam 24 jam terakhir, sudah mengeksekusi 81 pria, termasuk tujuh warga Yaman dan satu warga Suriah dalam berbagai tuduhan.
Mereka yang dieksekusi ada dalam kasus terorisme, spionase hingga pembunuhan. Dan inilah eksekusi massal terbesar kerajaan Saudi dalam beberapa dekade terkahir.
Tahun 2021 lalu, Saudi melakukan eksekusi terhadap 67 orang. Setahun sebelumnya, ada 27 orang juga yang mendapat eksekusi.
"Orang-orang ini ... dihukum karena berbagai kejahatan termasuk membunuh pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah," kata kantor berita SPA yang dikutip artikelnya oleh Daily Sabah pernyataan dari kementerian dalam negeri.
“Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang ini juga termasuk berjanji setia kepada organisasi teroris asing, seperti ISIS, Alqaeda dan Houthi,” tambahnya, Senin 14 Maret.
Beberapa dari mereka juga pergi melakukan perjalanan ke zona konflik untuk bergabung dengan organisasi teroris internasional.
“Terdakwa diberi hak untuk didampingi pengacara dan dijamin hak penuh mereka di bawah hukum Saudi selama proses peradilan,” kata kementerian.
"Kerajaan akan terus mengambil sikap tegas dan teguh terhadap terorisme dan ideologi ekstremis yang mengancam stabilitas seluruh dunia," tambah laporan itu.
Dari sekian banyak jumlah itu, ada 37 warga negara Saudi yang dinyatakan bersalah dalam satu kasus karena mencoba membunuh petugas keamanan dan menargetkan kantor polisi dan konvoi.