Sebelum Akhirnya Ditembak, Dua Orang di Atap Mobil Dokter Sunardi Sudah Teriak-teriak dan Gebrak Atap Minta Segera Berhenti
Mobil dokter Sunardi yang digunakan untuk melarikan diri dari pengejaran petugas Densus 88/ Foto: Dok. Polres Cilacap - Polres Sukoharjo

Bagikan:

SUKOHARJO - Pengejaran aparat Densus 88 terhadap tersangka teroris dokter Sunardi menyibak fakta baru. Seorang saksi mata, Joko menuturkan bahwa aksi kejar-kejaran antara petugas Densus 88 dan tersangka teroris dokter Sunardi benar-benar seperti dalam film laga.

Bahkan, Joko menceritakan mobil Strada Double Cabin warna silver milik dokter Sunardi sempat menabrak beberapa kendaraan lain saat dikejar petugas.

"Menurut beberapa orang di wilayah Utara (arah Mojolaban), kendaraan Strada itu melawan arah bergerak ke arah Sukoharjo kota. Kendaraan itu sempat menabrak satu mobil box dan dua sepeda motor. Untuk para korban kondisinya tidak mengalami luka parah," ungkap Joko berdasarkan keterangan Polres Cilacap, Minggu, 13 Maret.

Fakta ini terungkap setelah para saksi mata dipanggil ke Polres Sukoharjo. Saksi membeberkan bahwa dokter Sunardi juga sempat menabrak beberapa kendaraan saat berupaya meloloskan diri dari kejaran petugas Densus 88.

Dalam kesaksiannya, Joko mengaku saat itu dia sedang berada di sebuah warung di pinggir jalan Sukoharjo-Bekonang.

"Saya menghadap jalan, sedangkan dua teman saya duduknya membelakangi jalan," tutur Joko.

"Tiba-tiba ada mobil Double Cabin silver melintas. Ada dua orang di atas mobil berpegangan pada besi di bagian belakang," ungkap Joko.

Kedua orang yang belakangan diketahui aparat Densus 88 itu, lanjut Joko, beberapa kali berteriak meminta mobil berhenti.

"Berteriak-teriak sambil menggebrak-gebrak bagian atas mobil. Mereka sempat kesulitan berusaha agar tak terjatuh. Tak berapa lama setelah mobil Double Cabin melintas ada dua mobil lain mengejar di belakang," tambah Joko.

"Agak lama berselang kemudian saya mendengar letusan tembakan," sambungnya.

Joko tak menyangka jika kejadian itu merupakan aksi pengejaran tersangka teroris.

"Saya sempat takut dan refleks ingin melompat ke dalam warung," terangnya.