SURABAYA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Firman Santyabudi, meminta pemangku kepentingan di Jawa Tengah dan Jawa Timur memperbaiki infrastruktur jalan rusak sebelum bulan Ramadan 1443 H.
Permintaan ini diajukan usai Firman meninjau langsung kesiapan infrastruktur dan kondisi jalan sepanjang Jawa, mulai dari DKI Jakarta hingga Jatim.
"Saya tadi juga sudah koordinasi dan berpesan kepada stakeholder terkait, agar segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak, sebelum Bulan Ramadan. Sehingga jalannya arus mudik nanti dapat berjalan lancar dan kondusif," kata Firman, usai melakukan Rapat Koordinasi di Posko Lalu Lintas Bundaran Waru, Surabaya, Kamis, 10 Maret.
Firman mengatakan dirinya mencoba langsung mengendarai mobil untuk merasakan kondisi nyata saat berkendara menyusuri Tol Trans Jawa. Ia pun menemukan beberapa temuan teknis maupun non teknis yang harus segera dievaluasi dan ditangani dengan segera.
"Ada beberapa yang perlu kita persiapkan seperti anggota kita, masyarakat yang melaksanakan mudik. Saya sampaikan perlu persiapan fisik, kemudian kendaraan yang akan digunakan, lalu perilaku saat di jalan, muatan yang dibawa, sampai rencana pariwisata ke tempat yang dituju tolong disiapkan karena masih pandemi," katanya.
Temuan lainnya, lanjut Firman, adanya pagar pembatas jalan tol rusak. Ditemukan adanya jalan yang bergelombang maupun berlubang, kendaraan dengan muatan yang lebih membuat jalan sedikit terhambat, atau bahkan tidak mampu menanjak saat di tanjakan.
"Saya tadi nyoba sendiri nyetir, ternyata orang sampai Jatim ini capek terus bawaannya ingin cepat sampai, laju nggak terkontrol akhirnya (tabrak) pagar yang kena. Lalu, hujan deras beberapa ada genangan yang akan berbahaya. Kemudian, muatan lebih jadi temuan kita di jalanan ini bahaya kalau ada turunan," ujarnya.
BACA JUGA:
Karena itu, Firman mengntruksikan jajarannya khususnya Polda Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk melakukan pengawasan di berbagai titik rawan. Ini lantaran beberapa infrastruktur jalan di Jateng dan Jatim rusak.
"Bisa juga memanfaatkan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan mobil INCAR untuk melakukan pengawasan serta penindakan apabila ada pelanggaran yang terjadi. Bukan tujuan kami memperbanyak tilang masyarakat tapi edukasi. Lebih baik jika masyarakat sadar aturan lalu lintas," katanya.