Komisaris PT Jaya Ancol dan Pelni 'Ribut' di Medsos, Eks Jubir PSI Lapor Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Antaranews)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menertibkan bawahannya Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Geisz Chalifah di media sosial.

Dedek menganggap Geisz sebagai sosok yang tidak mengenyam bangku sekolahan lantaran menulis dengan tata bahasa yang provokatif melalui akun Twitter @GeiszChalifah. Menurut Dedek hal itu tidak pantas sehingga melapor ke Anies dengan cara mention akun Twitter sang gubernur.

"Pak @aniesbaswedan punya komisaris BUMD kok congornya gini-gini amat ya? Apa gak pernah makan bangku sekola'an tu mulut?" tulis Dedek dalam akun @Uki23, Kamis 10 Maret.

Penilaian Dedek ini berawal dari silih pendapat antara Geisz dengan politikus PSI sekaligus Komisaris PT Pelni (Persero) Dede Budhyarto. Keduanya bersiteru akibat Geisz mengangkat kembali isu Dede menggunakan pelat nomor palsu milik mobil dinas Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Dede kemudian merespons dengan meminta Geisz lebih baik mengurus ajang Formula E gagasan Anies yang rencananya bakal digelar di Jakarta dalam waktu dekat. Dede juga meminta Geisz fokus bekerja sebagai komisaris karena jabatan yang diembannya tak lama lagi akan diganti.

Saling ejek keduanya belum berkesudahan. Geisz menantang Dede adu prestasi. Dia memamerkan hasil kerja yang diraih dengan menggunakan dana pribadi.

Tak kalah provokatif, Dede membalasnya dengan mengejek Geisz "botak" yang hanya pamer prestasi di media sosial. Sementara Geisz meledek Dede dengan sebutan "udik".

Dari 'perang' di antara dua komisaris ini juga banyak memakai bahasa kasar dan agresif. Banyak warganet juga ikut nimbrung di rangkaian aksi saling balas cuit Geisz dan Dedek dengan ikut berkomentar.