Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat 18 September mengatakan dirinya berharap dapat memiliki ketersediaan vaksin COVID-19 yang cukup untuk semua warga Amerika pada April.

"Ratusan juta dosis akan tersedia setiap bulannya, dan kami berharap bisa punya cukup vaksin untuk semua warga Amerika pada April," kata Trump, dikutip dari Antara, Sabtu 19 September.

Menurutnya, penyaluran vaksin COVID-19 akan mulai dilakukan dalam 24 jam begitu disetujui oleh regulator kesehatan federal.

"Dalam waktu dekat kita akan punya sebuah vaksin yang ampuh dan aman dan kita akan menaklukkan virus," lanjut Trump.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa vaksin COVID-19 kemungkinan disetujui pada Oktober. Target waktu ambisius itu menurut sejumlah ahli sepertinya tak akan terpenuhi.

Adapun vaksin dipandang sebagai salah satu metode teratas untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19, yang telah menewaskan hampir 950.000 orang di seluruh dunia, termasuk tertinggi secara global 198.000 di Amerika Serikat.

Trump telah berulang kali menyatakan bahwa dia membayangkan vaksin yang aman dan efektif disetujui dalam beberapa minggu mendatang, bahkan sebelum pemilihan presiden 3 November. Namun, jadwal waktu yang luar biasa optimistis itu dipertanyakan oleh pejabat tinggi kesehatan pemerintah minggu ini.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Robert Redfield bersaksi kepada anggota parlemen Rabu bahwa distribusi sangat terbatas untuk kelompok prioritas, termasuk penanggap pertama, dapat dimulai pada bulan November dan Desember, tetapi implementasi penuh akan memakan waktu setidaknya berbulan-bulan lagi.

"Saya pikir kita mungkin melihat akhir kuartal kedua atau kuartal ketiga 2021, sebelum vaksin yang aman dan efektif tersedia secara luas untuk masyarakat umum," ujar Robert.

Saingan Trump dalam pemilihan Demokrat, Joe Biden, juga menyatakan keraguan tentang jadwal, dan mengatakan kepada pemilih Kamis di Pennsylvania bahwa dia tidak mempercayai Trump untuk mengajukan vaksin tanpa campur tangan politik.

"Saya tidak mempercayai presiden pada vaksin," kata Biden, menjelaskan bahwa dia hanya memercayai pakar penyakit menular pemerintah, Anthony Fauci.

Sebagai informasi, hingga 18 September 2020, jumlah kasus COVID-19 di AS tercatat 6,8 juta atau konsisten menjadi yang tertinggi di dunia, di tengah angka kasus global yang kini telah melampaui 30 juta.