JAKARTA - Bareskrim Polri menyebut total kerugian kasus dugaan penipuan berkedok Binomo yang menetapkan Indra Kenz sebagai tersangka mencapai Rp25 miliar. Nominal itu didapat dari pendataan belasan korban.
"Sedangkan update yang kami terima dari penyidik total kerugian dari 14 korban, yang sudah dimintai keterangan sebanyak Rp25.620.605.124," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko kepada wartawan, Rabu, 9 Maret.
Dari nominal kerugian itu, kata Gatot, penyidik pun telah melakukan penyitaan aset milik Indra Kenz yang diduga merupakan hasil kejahatan. Salah satunya mobil Tesla.
Sementara untuk barang bukti di kasus tersebut, penyidik menyita sejumlah bukti transfer, rekap deposit, hingga bunyi penarikan uang di Binomo.
"Kemudian ada konten video dan youtube dari pada saudara IK, kemudian print out legalisir akun youtube milik IK. Satu unit Mobil Tesla, dan satu unit HP," kata Gatot.
BACA JUGA:
Di sisi lain, untuk proses penanganan kasus itu penyidik telah melakukan pemeriksaan 19 orang saksi dan ahli. Rinciannya 17 saksi dan dua ahli.
Ada pun, Indra Kenz telah ditetapkan tersangka di kasus Binomo. Dalam kasus itu, dia dipersangkakan dengan Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang ITE. Kemudian Pasal 45 Ayat 1 Juncto Pasal 28 Ayat 1 UU ITE.
Kemudian Pasal 3 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, Pasal 5 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Selanjutnya Pasal 10 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, serta Pasal 378 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP.
Sehingga, dengan persangkakan pasal berlapis itu, Indra Kenz terancam pidana 20 tahun penjara.