Obral Murah Minyak Goreng Rp10.000/Liter PSI Disorot Warganet, 'Dapat Dari Mana Sebanyak Itu Tong?'
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Aksi jual minyak goreng dengan harga murah yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat sorotan beragam dari warganet. Sebab, penjualan minyak goreng dilakukan di tengah-tengah kelangkaan.

Video jual minyak goreng murah diunggah di akun Twitter resmi DPP PSI @psi_id. Disebutkan, minyak goreng dijual dengan harga Rp10 ribu per liter. Dalam keterangan di video berdurasi 0.30 detik, PSI menyebutkan bahwa penjualan dilakukan di Kecamatan Cibarusah.

"Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!" tulis akun.

Unggahan ini mendapat banyak respons dari warganet. Bagaimana mungkin, di tengah kelangkaan minyak saat ini, PSI justru memiliki akses mendapatkan minyak goreng dan menjualnya ke warga. "Dapat darimana minyak goreng sebanyak itu tong," tanya salah satu warganet di akun PSI.

Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi Muhammad Syahril memberikan jawaban atas pertanyaan sekaligus keharanan warganet. Menurutnya, minya goreng diperoleh dari beberapa pedagang yang tersebar di Kabupaten Bekasi.

"Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian, dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini (bukan harga subsidi pemerintah). Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per liter," ucap Syahril lewat akun Facebook @Muhammad Syahril.

Hasil pembelian dari para pedagang dijual kembali ke warga dengan harga subsidi sebesar Rp7-8 ribu per liternya. Bahkan, sambung Syahril, subsidi minyak goreng bisa Rp10 ribu per liter. 

"Adapun dana untuk subsidi tersebut adalah hasil urunan dari pengurus, kader dan juga simpatisan yang secara rutin mengirimkan donasi ke rekening DPD PSI Kabupaten Bekasi. Dan puji syukur alhamdulillah sampai saat ini sudah hampir 2000 liter kami jual dengan harga subsidi,"

"Sampe sini paham gak bestie??" terang Syahril.