JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan akir pekan. IHSG Jumat 18 September dibuka melemah tipis 0,02 persen atau 1,06 poin ke level 5.037,34.
Membuka perdagangan, 63 saham menguat, 29 saham melemah, dan 55 saham stagnan. Volume perdagangan saat pembukaan tercatat 37,59 juta lembar sam dan ditransaksikan senilai Rp44,46 miliar
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan, setelah kemarin kembali ditutup melemah sebesar 0,4 persen ke level 5.038.
"Adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat," ujar Nafan dalam risetnya.
Lanjut dia, saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.975, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 5.097.
Dengan demikian, jelas dia, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG akhir pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi, posisi IHSG masih berada dalam pergerakan yang cenderung positif, selama mampu bertahan di atas level psikologis 5.000.
Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG masih mengarah ke jalur positif dan akan menguji tren bearish atau pelemahan jangka pendek di level 5.200.
Sehingga, lanjut dia, pergerakan IHSG yang berupaya untuk berbalik ke target resistance terdekat tersebut bisa direspons investor dengan mengoleksi saham PT Medco Energi Tbk (MEDC), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Summarceon Agung Tbk (SMRA).