Terima Hadiah Kucing Siberia dari Presiden Putin, Gubernur Akita Jepang Kritik Invasi Rusia ke Ukraina
Ilustrasi kucing siberia. (Wikimedia Commons/Spartan7W)

Bagikan:

JAKARTA - Siapa sangka, selain manusia dan harta benda, kucing juga terimbas invasi Rusia ke Ukraina, dengan kucing asal negara itu dilarang ikut kegiatan internasional, sementara penerima hadiah Presiden Putin lontarkan kritik keras.

Gubernur Prefektur Akita di timur laut Jepang yang memiliki seekor kucing Siberia, hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin, mengkritik invasi ke Ukraina pada pekan lalu.

Kucing bernama Mir, yang berarti 'perdamaian' dalam bahasa Rusia, "sangat penyayang, tidak seperti Presiden Putin," kata Gubernur Norihisa Satake kepada wartawan, seraya menambahkan, "Ini sangat ironis," dikutip dari Kyodo News 7 Maret.

"Ini sangat berbahaya juga dari sudut pandang kemanusiaan," Satake, yang telah memelihara kucing itu sejak 2013, mengatakan tentang invasi Rusia ke Ukraina. "Saya pikir ini adalah perang bagi Presiden Putin untuk melindungi statusnya."

Diketahui, Prefektur Akita memberi Presiden Putin, yang dikenal sangat menyukai anjing, seekor anjing Akita pada tahun 2012 sebagai ucapan terima kasih kepada Rusia, atas bantuannya setelah bencana gempa bumi dan tsunami 2011 di timur laut Jepang. Guberbur Satake, yang dikenal karena kecintaannya pada kucing, dihadiahi Mir sebagai balasannya.

kucing rusia
Ilustrasi kucing Rusia. (Wikimedia Commons/Kabir Bakie)

Terpisah, Federasi Kucing Internasional (FIFE) telah melarang kucing Rusia dari pertunjukannya atas invasi Rusia ke Ukraina, situs berita Znak.com melaporkan. Federasi memasang pernyataan di situs webnya yang mengumumkan, mereka telah memberi sanksi kepada semua pemilik kucing yang tinggal di Rusia untuk memamerkan kucing mereka di pertunjukan FIFE di luar negeri.

"Dewan Eksekutif FIFE terkejut dan ngeri, bahwa tentara Federasi Rusia menginvasi Republik Ukraina dan memulai perang," tulis organisasi itu dalam pernyataannya, seperti mengutip The Moscow Times.

"Kita semua dapat menyaksikan kehancuran dan kekacauan yang disebabkan oleh tindakan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Selain itu, sesama peternak kucing Ukraina kami mati-matian berusaha merawat kucing dan hewan lain mereka dalam situasi sulit ini," papar pihak federasi.

Dewan Federasi melarang peserta pameran Rusia memasuki pertunjukan FIFE di luar Rusia mulai 1 hingga 21 Maret. Itu juga melarang mengimpor atau mendaftarkan kucing yang dibiakkan di Rusia, dalam 'buku silsilah FIFE mana pun di luar Rusia, terlepas dari organisasi mana yang mengeluarkan silsilahnya.'

Selain itu, Dewan berjanji untuk mengalokasikan sebagian anggarannya untuk peternak dan peternak kucing di Ukraina yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung.

Untuk diketahui, sejak awal invasi Rusia, beberapa pemilik kucing Ukraina telah memposting foto-foto teman berbulu mereka yang ketakutan di media sosial, saat mereka membawanya ke tempat perlindungan bom atau ke perbatasan, saat mereka meninggalkan rumah untuk keselamatan.