Rusia Klaim Berhasil Hancurkan 2.119 Target Militer Ukraina, Termasuk Sukhoi Su-27 dan 108 Sistem Rudal S-300
Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov. (Sumber: Kantor Pers Kementerian Pertahanan Rusia/Sergei Bobylev)

Bagikan:

JAKARTA - Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan total 2.119 target infrastruktur militer Ukraina selama operasi khusus, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Hari Sabtu.

"Sebanyak 2.119 target infrastruktur militer Ukraina telah dihancurkan selama operasi. Di antaranya adalah 74 pos komando dan titik komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina; 108 sistem rudal pertahanan udara S-300, Buk-M1 dan Osa, serta sebagai 68 stasiun radar," katanya dalam keterangan pers seperti melansir TASS 6 Maret.

Lebih jauh Konashenkov mengatakan, termasuk target yang berhasil dihancurkan yakni 69 pesawat di darat dan 21 lebih di udara, 748 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 76 peluncur roket ganda, 274 buah artileri lapangan dan mortir, 532 buah kendaraan militer khusus dan 59 drone dihancurkan.

Konashenkov juga mengungkapkan, tentara Rusia pada 5 Maret menghancurkan satu helikopter Mi-8, empat jet Sukhoi-27 angkatan udara Ukraina dan satu drone Bayraktar TB-2.

"Lebih banyak serangan terhadap infrastruktur militer Ukraina dilakukan hari ini. Pada 5 Maret saja, pasukan Rusia menghancurkan lima radar dan dua sistem rudal pertahanan udara Buk M-1," ungkapnya.

"Dalam bentrokan udara di dekat Zhitomir, empat jet Sukhoi-27 Ukraina ditembak jatuh. Sistem pertahanan udara menjatuhkan satu pesawat Sukhoi-25 di dekat Nezhin. Juga, pasukan pertahanan udara menghancurkan satu helikopter Mi-8 Ukraina dan satu drone Bayraktar TB-2," papar Konashenkov.

Terpisah, militer Ukraina mengatakan lebih dari 11.000 tentara Rusia telah tewas sejauh ini dan 88 pesawat Rusia ditembak jatuh sejak awal invasi, seperti melansir Reuters namun tidak dapat menguatkan klaim tersebut, sementara pihak Rusia belum memperbaharui laporan kematian dan korban di pihaknya.