Bagikan:

JAKARTA - Rusia terus membombardir Ukraina dari segala sisi. Yang terbaru, Rusia baru saja sukses menghancurkan sebuah bandara sipil di Vinnytsia, Ukraina Tengah, Minggu waktu setempat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelaskan Rusia mengirim rentetan rudal sekaligus ke bandara ini. Dan dia baru mendapat kabar kalau delapan roket yang dikirim Rusia sudah bikin bandara ini rusak total.

"Delapan roket... Bandara hancur total," ucap Volodymyr Zelensky dikutip dari The Moscow Times, Minggu 6 Maret.

Serangan Rusia memang menyasar banyak kota dan pangkalan udara di Ukraina. Kota-kota ini dihujani bom, ditembaki atau digempur dengan rudal balistik.

Tapi Vinnytsia ada di sebelah wilayah barat Ukraina tengah. Jauh dari perbatasan Rusia dan Belarusia, di wilayah yang jarang terjadi serangan serupa.

"Vinnytsia kami yang damai, sebuah kota yang tidak pernah mengancam Rusia dengan cara apa pun," kata Zelensky.

Zelensky bilang serangan itu sangat brutal. Dan Rusia terus saja menghancurkan infrastruktur Ukraina.

Zelensky kembali meminta negara-negara Barat untuk segera memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah lebih banyak serangan Rusia.

“Kami ulangi setiap hari: tutup langit di atas Ukraina. Tutup untuk semua rudal Rusia, untuk pesawat tempur Rusia, untuk semua teroris mereka," katanya memohon.

"Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal untuk disimpulkan; Anda ingin kami dibunuh dengan sangat lambat," tutup dia.

Sebelumnya Sekjen NATO Jens Stoltenberg memang sudah bilang kalau semua sekutu sepakat, memberlakukan zona larangan terbang sama saja memicu konflik lebih dalam dengan Rusia.

“Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa , yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ucap Stoltenberg.

Stoltenberg bilang semua sekutu justru sepakat memperkuat pencegahan dan pertahanan di darat, di udara, dan di laut. Sekutu dari Amerika Utara dan Eropa telah mengirim ribuan pasukan lagi ke bagian timur Aliansi.

"Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan setiap inci wilayah NATO," kata dia.

"NATO adalah Aliansi defensif. Tugas inti kita adalah menjaga keamanan tiga puluh negara kita,"

"Kami bukan bagian dari konflik ini,"

"NATO tidak mencari perang dengan Rusia,"