JAKARTA - Kerugian yang dialami pasukan Rusia dalam aksi invasinya ke Ukraina tidak kecil. Jumlah prajurit yang tewas memang masih simpang siur, tapi banyak pihak yakin jumlahnya tidak sedikit.
Presiden Vladimir Putin melempar janji akan membayar 7.421.000 rubel atau setara Rp970 juta kepada seluruh keluarga prajurit yang meninggal di Ukraina.
Janji ini diucapkan Putin dalam pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan. Dia menyampaikan pidato pembukaan sebagai kepala negara yang disiarkan oleh saluran TV Rusia 24 seperti dikutip dari Novaya Gazeta, Jumat 4 Maret.
Novaya Gazeta, dilansir dari VOA News, masuk ke dalam 10 media yang kena peringatan keras regulator media Rusia. Novaya Gazeta sudah diminta untuk tidak memuat segala berita negatif tentang perang yang terjadi di Ukraina.
Sebelum memulai pertemuan, Putin juga mengajak semua peserta ntuk mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang tentara Rusia yang tewas di Ukraina. Dia juga mengumumkan penganugerahan gelar "Pahlawan Rusia" secara anumerta kepada seorang letnan dari Dagestan, Nurmagomed Gadzhimagomedov.
Menurut Putin, keluarga korban, selain asuransi, akan menerima pembayaran tambahan - dalam jumlah 5 juta rubel. Bantuan materi juga akan diberikan kepada yang terluka: akan menerima lebih dari 2 juta rubel sekaligus, serta tunjangan bulanan jika cacat. Tunjangan tambahan untuk yang terluka juga disediakan masing-masing 3 juta rubel.
Putin bilang, ada lebih dari 500 tentara mereka yang tewas dalam operasi militer skala penuh. Ini jauh berbeda dari prediksi pemerintah Ukraina yang bilang tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi.
'Sayangnya, kami mengalami kerugian, dan tugas kami adalah mendukung keluarga militer kami yang berjuang untuk rakyat kami, rakyat Rusia," kata Putin sambil menyebut orang-orang Ukraina yang melawan adalah 'gangster ekstrim.'
"Kepada semua anggota keluarga dari semua Prajurit yang Jatuh, mereka akan menerima, mereka akan menerima pembayaran asuransi dan setiap anggota keluarga mereka akan menerima kompensasi finansial," kata Putin dalam pertemuan virtual dengan dewan keamanannya.