JAKARTA - Kementerian Sosial mendistribusikan tenda khusus keluarga untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat, sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan pendekatan keluarga dalam penanganan korban bencana.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa tenda tersebut diperuntukkan bagi keluarga yang rumahnya rusak akibat gempa.
"Itu nanti keluargalah yang pasang, titiknya di mana kita serahkan keputusan itu pada setiap KK (kepala keluarga)," kata Risma dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu 2 Maret.
Saat mengunjungi Pasaman Barat, Menteri Sosial mengajak warga bersama-sama mendirikan tenda keluarga, tenda berukuran 4x4 meter yang dirancang untuk menampung empat sampai lima orang.
Di Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, warga juga bahu membahu mendirikan tenda keluarga tidak jauh dari rumah mereka yang rusak akibat gempa.
"Belum pernah pasang tenda begini. Baru pertama. Tapi senang, kami dapat untuk masing-masing keluarga," kata Jaenuddin, warga Pasaman yang rumahnya terdampak gempa.
Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Iyan Kusmadiana mengatakan bahwa warga bisa mendirikan tenda keluarga di depan rumah mereka.
BACA JUGA:
"Warga tidak harus mengungsi jauh dari rumah mereka, memudahkan mereka memantau keadaan (harta benda), dan komunikasi dengan warga sekitar. Jadi, meski mengungsi, mereka masih tetap merasa nyaman," kata Iyan.
Ia mengatakan bahwa tenda keluarga dari Kementerian Sosial dilengkapi dengan matras gulung, kasur, selimut, dan lampu tenda.
Hingga saat ini, sebanyak 364 tenda keluarga telah berdiri di depan atau sekitar rumah warga yang terdampak gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Selain itu, sebanyak 15 tenda keluarga sudah didirikan di Nagari Malampah dan 30 tenda keluarga dalam proses pemasangan di halaman Kantor Kecamatan Tigo Nagari di Kabupaten Pasaman.