PASAMAN BARAT - Pengungsi di Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat mulai terserang penyakit gatal-gatal dan batuk pilek beberapa hari terakhir.
"Benar, pengungsi banyak datang ke posko pengobatan yang berdiri dekat posko pengungsian dengan keluhan gatal-gatal," kata petugas posko kesehatan Simpang Timbo Abu, Gina dilansir dari Antara, Minggu, 6 maret.
Menurutnya setiap hari ada sekitar 10 orang yang datang berobat dengan keluhan gatal-gatal, batuk serta pilek. Sejauh ini, katanya masyarakat yang mengeluhkan itu masih dapat teratasi dengan obat-obat yang tersedia. "Untuk obat-obat masih tersedia dan tidak ada kendala," katanya.
Pihaknya sudah membuka posko pelayanan kesehatan sejak posko pengungsian ini ada pascagempa Jumat, 25 Fabruari lalu.
Apalagi, katanya pengungsi di Simpang Timbo Abu cukup banyak karena banyak rumah warga rusak karena gempa karena daerah ini sudah berada di pinggang Gunung Talamau.
Ketua Pemuda Simpang Timbo Abu, Dodi mengatakan pengungsi hingga saat ini masih bertahan di tenda. "Ada sekitar 56 tenda dengan 130 kepala keluarga pengungsi yang masih bertahan. Anak-anak sekitar 107 orang, 17 orang bayi dan ibu hamil 4 orang," katanya.
Untuk kebutuhan logistik pengungsi sudah terpenuhi hingga saat ini baik dari bantuan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan sumbangan para dermawan.
Sementara itu Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Sumatera Barat menyatakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi penyakit terbanyak dikeluhkan korban gempa bumi di kabupaten setempat.
BACA JUGA:
"Berdasarkan data hingga Jumat lalu malam penyakit yang paling banyak adalah ISPA, sebanyak 334 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pasaman Barat dr Gina Alecia di Simpang Empat.
Kondisi ini terjadi karena ada infeksi di saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala batuk, pilek, dan demam.