Sulsel akan Kerahkan RT/RW Identifikasi Warga Belum Divaksin COVID-19
Ilustrasi UNSPLASH

Bagikan:

MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan mengerahkan RT/RW di tingkat desa untuk mencatat warga yang belum divaksin maupun yang telah divaksin COVID-19.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dr Arman Bausat mengatakan Kepala daerah di sejumlah kabupaten dan kota mengaku kesulitan memperoleh sasaran vaksinasi, padahal cakupannya belum mencapai 100 persen.

"Sekarang kita mulai arahannya pak gubernur untuk aktifkan RT/RW mencatat warganya yang sudah divaksin dan belum divaksin. Ini kami akan minta ke Bupati dan Wali Kota," katanya dikutip Antara, Selasa, 1 Maret.

Dokter Arman menyebut, setelah data diterima maka akan dilakukan identifikasi by name by address untuk memudahkan pemerintah kabupaten menyasar warga yang belum divaksin, maupun mereka yang belum lengkap vaksin primernya.

"Jadi tidak ada lagi alasan bahwa tidak ada sasaran, karena kita sudah mengantongi datanya," ujar dia.

Menurut dr Arman, kebut vaksinasi harus tetap digencarkan menyusul naiknya kasus COVID-19 dengan hadirnya varian omicron yang penyebarannya empat kali lebih cepat dari varian delta. Apalagi, korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Sulsel mulai kembali bertambah.

Selain itu, lanjut dr Arman, Kementerian Kesehatan juga telah merilis bahwa 85 persen pasien meninggal dunia akibat COVID-19 varian omicron merupakan pasien yang belum divaksin atau vaksinnya belum lengkap.

"Kalau di Sulsel juga sama, rata-rata yang masuk ke Rumah Sakit adalah nenek-nenek dan rata-rata tidak lengkap vaksinnya. Untuk dapat kekebalan yang maksimal maka harus pula lengkap vaksinnya," urainya.

Hingga 28 Februari, Satgas COVID-19 Sulsel mencatat cakupan vaksinasi dosis 1 mencapai 84,71 persen, sedangkan dosis 2 yakni 56,92 persen.