10 Remaja Laki-laki Warga Johar Baru yang Ditangkap saat Ingin Tawuran, Rata-rata Putus Sekolah dan Positif Narkoba
10 remaja warga Johar Baru yang ditangkap polisi karena bawa sajam dan tawuran, positif sabu/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Unit Reskim Polsek Johar Baru masih mendalami motif tawuran yang terjadi di lima titik wilayahnya. Meski 10 orang pelaku telah diamankan, namun proses pengembangan terus berlanjut.

Kanit Reskrim Polsek Johar Baru AKP Suprayogo menyebutkan bahwa sepuluh orang pelaku belum pernah ada yang tertangkap, namun dia menduga kuat bahwa para pelaku merupakan wajah lama.

"Kalau untuk ditangkap sebelumnya belum, mungkin (mereka) ikut. Belum ketangkap, namanya sini (wilayah Johar Baru) tawuran warga kan banyak. Ada yang ketangkap, mungkin apesnya dia sekarang ditangkap," kata AKP Suprayogo saat dikonfirmasi VOI, Senin 28 Februari.

Para pelaku ditangkap ketika tengah konvoi berputar - putar mencari lawan tawuran. Beberapa kelompok lainnya juga ada yang ditangkap usai tawuran.

"Pada saat dia putar - putar naik sepeda motor, kita setop ternyata membawa (senjata tajam). Tidak ada (narkoba) hanya senjata tajam ada padanya (di tubuh pelaku)," ujarnya.

Sementara terkait hasil ter urine yang dinyatakan bahwa enam orang pelaku positif konsumsi sabu – sabu. Kanit menyebutkan mereka tidak serta merta menggunakan sabu kemudian tawuran.

"Rata-rata kalau pengguna itu kan tidak harus langsung tawuran. Pengguna itu bisa tiap hari mengkonsumsi, mungkin dia pakai seminggu aja masih positif. Jadi bukan hari itu dia pakai, hari itu dia tawuran, engga seperti itu," katanya.

Dari 10 orang pelaku yang diamankan polisi, rata-rata para remaja tersebut sudah putus sekolah. Aksi tawuran tersebut muncul karena saling ejek.

"Karena spontan aja, karena setia kawan. Tidak ada korban luka," katanya.

Modus tawuran yang dilakukan para pelaku juga beragam. Kelompok remaja para pelaku tawuran nekat melakukan aksi tawuran karena rasa solidaritas kepada temannya.

"Gabungan kadang mereka. Misalnya tanah tinggi melawan kampung rawa gabungan dengan anak Johar. (tawuran) Tidak ada terorganisir," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Unit Reskrim Polsek Johar Baru menangkap 10 pelaku tawuran di lima tempat terpisah. Dari tangan para pelaku tawuran, polisi menyita sebanyak 4 senjata tajam berbagai jenis yang digunakan untuk tawuran.

Kapolsek Johar Baru AKBP Edison mengatakan, jajarannya menangkap para pelaku di Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Johar Baru Utara, Kramat Utara dan Kota Paris.

"Kita tangkap para pelaku ditempat terpisah. Sajam kita amankan seperti, samurai, cerurit, parang," kata AKBP Edison kepada VOI, Sabtu 26 Februari, malam.

Edison mengatakan, dari 10 pelaku yang ditangkap, pecahnya tawuran antar remaja dikarenakan saling ejek melalui media sosial (medsos).

"Saling ejek saja mereka pelaku tawuran, terus terjadi tawuran. Pas kita tangkap disita senjata tajam," ujarnya.