JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan reduksi curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek. Setelah hujan tereduksi, harapannya genangan air yang merendam Ibu Kota bisa segera diatasi. Reduksi ini dilakukan dengan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Kepala BPPT, Hamman Riza berharap, TMC ini bisa mengurangi intensitas curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitaranya. Sebab, menurutnya, curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama pemicu banjir yang terjadi beberapa hari ini.
"Dengan demikian risiko terjadinya dampak banjir yang semakin meluas di DKI Jakarta dan sekitarnya pun dapat semakin ditekan," katanya, saat jumpa pers Operasi TMC, di Kantor BPPT, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 3 Desember.
Hamman berujar, TMC bekerja untuk melakukan redistribusi curah hujan. Sehingga, intensitas hujan yang turun di wilayah Jabodetabek berkurang. "Upaya ini dilakukan dengan menjatuhkan hujan di daerah-daerah yang aman seperti Selat Sunda dan Laut Jawa," jelasnya.
TMC ini dilakukan dengan menggunakan pesawat Cessna jenis CN295 dan Casa masing-masing sebanyak satu unit. Kedua pesawat itu sudah diterbangkan tadi pagi. Hasil dari rekayasa ini pun mesti dipantau terus sambil memperhatikan pertumbuhan awan dengan menggunakan radar cuaca.
BACA JUGA:
Operasi TMC ini bersinergi dengan BPPT dengan beberapa lembaga pemerintah yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU).
Sementara itu, untuk melakukan monitoring banjir Jabodetabek ini, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT sejak tahun 2016 sudah mengembangkan Prototype Early Warning System (EWS) banjir Jakarta yang disebut Radar-Rainfall Observation for Early System (R-RAINBOWS).
"R-RAINBOW adalah sebuah sistem observasi dan monitoring curah hujan menggunakan radar untuk keperluan peringatan dini bencana banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang ditampilkan melakui sebuah web-GIS interaktif," tutur Hamman.