Petualangan Anak-Anak di Pintu Air Manggarai Menghadapi Banjir
Adam dan Biawak Tangkapannya (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anak-anak selalu punya cara untuk menganugerahkan terapan banjir di lingkungan tempat tinggalnya. Bermain air banjir hingga menangkap ikan atau binatang reptil seperti kadal dan biawak yang ikut terseret derasnya banjir.

Salah satunya seperti Adam, anak yang tinggal di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat. Ia menemukan seekor bayi biawak berukuran sekitar 15 cm dan ekor 30 cm di aliran sungai dekat Pintu Air Manggarai. 

Dengan raut muka gembira, Adam bercerita kepada VOI. Pada 2 Januari siang hari itu, ia dan teman sepermainannya tengah asyik melihat proses penanganan sampah yang menutup aliran sungai. 

Pandangannya lalu tertegun pada seekor bayi biawak yang hinggap di atas tumpukan kayu. Didorong oleh hasrat menjadi pencinta reptil, Adam meminjam pelampung milik petugas PPSU di lokasi untuk mengambil biawak tersebut. 

Bermodalkan niat, Adam menginjak tumpukan kayu dan segera menangkap hewan bercorak hijau itu. "Biawaknya lagi diem di atas tumpukan kayu. Aku enggak bisa berenang sih, makanya Aku pinjam aja pelampung punya bapak petugas. Tapi enggak takut kok, yang penting bisa dapat ini," tutur Adam seraya mengelus biawak yang digenggamnya.

Adam punya alasan khusus kenapa dirinya niat mengambil biawak dari tumpukan sampah. Semua ini ia lakukan agar bisa merasakan sensasi menjadi Panji Petualang, tokoh idolanya. 

Diketahui, Panji Petualang merupakan seorang pencinta hewan, yang dulu memiliki program petualangan di televisi. Sekarang ini, Panji rutin membuat konten video seputar hewan reptil di akun Youtubenya.

Kondisi Pintu Air Manggarai (Diah Ayu Wardani/VOI)

Dari tontonan tersebut, Adam merasa bahwa menjadi seorang pencinta reptil dengan keberanian tinggi adalah sosok yang cukup keren. Setelah ini, Adam bakal memelihara bayi biawak tersebut di rumahnya. 

"Ini mau aku pelihara, biar kayak Panji Petualang. Siapa tau nanti bisa ketemu Panji. Aku bakalan ngasih tahu kalau kita sama-sama pencinta reptil," tutur Adam dengan rasa bangga. 

Dari tontonan konten Youtube Panji Petualang juga, Adam tahu bahwa makanan peliharaan biawak tidak sulit dicari. Ia hanya tinggal datang ke pasar lalu membeli jangkrik atau daging ayam. 

"Biawaknya masih kecil kok. Kukunya enggak terlalu tajam, kalau digigit juga enggak terlalu sakit. Yah, paling tanganku baret-baret dikit sih, tapi tidak apa-apa," ujar Adam sambil mendekatkan biawak kepada kami, mengisyaratkan agar kami mencoba mengelusnya.

Perasaan takut menghampiri saat kami mencoba menyentuh kulit kepala biawak tersebut. Yang kami khawatirkan, biawak itu berontak lalu mencakar hingga menggigit tangan. Namun, ternyata hewan reptil ini cukup tenang dan tak melakukan perlawanan kala disentuh. 

Sebelum dibawa ke rumah, Adam memberi nama hewan peliharaan barunya itu. "Biawak ini mau aku kasih nama Juned" tutur Adam. 

Ternyata, Juned adalah nama salah satu teman yang saat itu berada di sampingnya. Sontak, teman tersebut marah mendengar penamaan biawak itu, dan Adam hanya membalasnya dengan tawa. 

Pemulihan Trauma Bencana

Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengerahkan 11.000 orang relawan untuk membantu pengungsi akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya. Baik bantuan psikologis dan logistik mereka kerahkan untuk menghilangkan trauma bencana.

"Kita bersama-sama prihatin dan kami dari kemenkes mengerahkan bantuan kesehatan, supaya jangan sampai wabah penyakit muncul pasca banjir. Untuk penanganan psikologis, kita gerakan teman-teman dari puskesmas maupun TNI-Polri untuk membantu pemulihan korban banjir dari trauma," kata Menkes Terawan Agus Putranto.

Bantuan psikologis, kata dia diberikan untuk menghindari adanya dampak kebingungan serta trauma bagi anak-anak maupun orangtua karena harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.