Bagikan:

JAKARTA – ‘Tidak akan Indonesia maju tanpa perguruan tingginya maju, jangan dibalik’. Kalimat itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ketika mengisi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Kata Hasto, perguruan tinggi harus jadi infrastruktur kemajuan bangsa Indonesia.

"Pesan Presiden Soekarno yang menyebut universitas menjadi city of intellect atau perguruan tinggi harus menjadi infrastruktur kemajuan bangsa Indonesia. Tidak akan Indonesia maju tanpa perguruan tingginya maju, jangan dibalik," ucap Hasto, dikutip dari Antara, Minggu, 27 Februari.

"Bung Karno selalu mengingatkan kepada kaum muda Indonesia, termasuk mahasiswa Universitas Syiah Kuala untuk meletakkan, merumuskan, menempatkan cita-citamu setinggi langit. Sebab, sekiranya kau jatuh, kau jatuh di antara bintang-bintang di angkasa raya," sambungnya.

Sebagai informasi, USK merupakan kampus yang punya kedekatan erat dengan Presiden Soekarno. Pada 2 September 1959, Bung Karno meresmikan Tugu Darussalam dan membuka Fakultas pertama dari USK yakni Fakultas Ekonomi.

Hasto juga mengatakan, universitas harus menjadi pusat kemajuan di dalam penguasaan ilmu dan teknologi yang berakar terhadap apa yang Indonesia miliki. Sehingga, penelitian harus didorong untuk menunjukkan kemampuan sebagai bangsa berdikari.

Dia mencontohkan bagaimana penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berdasarkan Pancasila. Hasto mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan mudah terpengaruh informasi dari luar.

"Memahami Pancasila apalagi berbicara revitalisasi, hanya bisa dilakukan kalau kita membongkar mentalitet kita. Mentalitet yang terjajah, mentalitet yang tertunduk yang mudah terpengaruh teori-teori dari luar, untuk kita kembangkan teori kita sendiri berdasarkan kondisi rakyat Indonesia, kebudayaan dan kondisi geografis bangsa, serta sumber daya yang dimiliki rakyat Indonesia, itu tugas perguruan tinggi," jelasnya.