Bagikan:

JAKARTA – Sofia Abramovich, anak dari pemilik Chelsea Roman Abramovich, ikut menyuarakan pesan anti Presiden Vladimir Putin. Ia menulis di Instagram bahwa sikap sang presiden sama sekali tidak merepresentasikan Rusia.

Pesan itu ditulis Sofia di Instagram Stories pada Jumat, 25 Februari waktu setempat.

Dalam pesan itu terlihat kata “Rusia” dicoret dan diganti dengan kata “Putin”. Itu membuat kalimat Sofia dibaca sebagai “Putin ingin perang dengan Ukraina”.

"Kebohongan terbesar dan paling sukses dari propaganda Kremlin adalah bahwa sebagian besar orang Rusia mendukung Putin," tambah Sofia di bawah kalimatnya itu dikutip dari akun @sofiaabramovich97, Sabtu, 26 Februari.

Sofia menandai unggahan tersebut ke halaman Instagram anti-perang 'Rusia.Realitas'.

Ayah Sofia diketahui memiliki hubungan dekat dengan Putin. Itu membuat sang pemilik Chelsea kerap menghadapi pertanyaan atas kesepakatan bersejarahnya dengan Presiden Rusia tersebut, tetapi pertanyaan tersebut dengan keras ia bantah.

Pada hari Kamis, anggota parlemen Partai Buruh Inggris Chris Bryant mengkritik legitimasi pria berusia 55 tahun itu sebagai pemilik klub Liga Premier. Kritik itu setelah Abramovich menggunakan hak istimewa parlemen untuk menyebutkan namanya dalam laporan Home Office yang bocor.

Bryant merinci “sebuah dokumen bocor dari 2019 dari Home Office yang mengatakan terkait dengan Abramovich – 'Sebagai bagian dari strategi Rusia HMG yang ditujukan untuk menargetkan keuangan gelap dan aktivitas merugikan, Abramovich tetap menarik bagi HMG karena hubungannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivitas dan praktik korupsi'.”

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memberi sanksi untuk Rusia dan banyak individu lainnya sebagai tanggapan atas invasi. Meskipun belum diketahui Abramovich termasuk di antara mereka atau tidak.

Dunia olahraga secara luas bersatu dan mengutuk serangan Rusia ke Ukraina. Termasuk induk sepak bola Eropa (UEFA) dan Formula One (F1) yang membatalkan acara besar mereka mendatang di Rusia.

UEFA memindahkan final Liga Champions yang seharusnya berlangsung di St. Petersburg pada Mei mendatang ke Stade de France, Prancis. Sementara itu, F1 dalam pernyataannya menyatakan bahwa mereka tidak mungkin menggelar balapan di Rusia dalam situasi seperti sekarang.