Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis survei terkait elektabilitas calon presiden dalam Pilpres 2024. Mayoritas dari 1.230 responden memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai sosok capres.

"Dukungan publik terhadap Prabowo terus meningkat. Elektabilitas nya dalam berbagai simulasi yang diujikan dalam survei terus menunjukkan hal tersebut," kata Direktur Eksekutif LSP, Indra Nuryadin saat menyampaikan hasil survei, Jakarta, Jumat, 25 Februari.

Nama Prabowo, kata dia, juga menempati urutan pertama atau 25,3 persen saat disandingkan pertanyaan secara terbuka siapa yang akan dipilih apabila Pilpres digelar hari ini. Kemudian disusul Anies Baswedan 15,4 persen, Ganjar Pranowo 13,2 persen.

Selanjutnya Ridwan Kamil 4,6 persen, AHY 4,1 persen, Sandiaga Uno 2,6 persen, Puan Maharani 1,5 persen, Basuki Tjahaj Purnama 1,8 persen, Sri Mulyani Indrawati 1,6 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,4 persen.

Kemudian saat diukur dari pertanyaan setengah tertutup, lagi-lagi Prabowo Subianto berada diurutan tertinggi.

"Pada simulasi yang memasukkan 8 capres, 6 capres dan 3 calon Presiden Prabowo terus mengalami peningkatan elektabilitas sampai menembus 30,7 persen," kata dia.

"Prabowo juga punya basis dukungan yang sudah kuat, terlembaga lama secara mapan dan jaringan struktur partai politik yang tentu solid mendukungnya dan mendeklarasikannya menjadi calon Presiden satu-satunya dari Gerindra. Informasi massif tentang elektabilitas Prabowo yang tinggi, juga bisa jadi alasan yang kuat terus menaiknya persentase keterpilihan tersebut, diisamping membaiknya persepsi personal sosok Prabowo dimata publik," papar Indra.

Selain mengukur tingkat elektabilitas calon presiden, LSP juga mengukur tingkat elektabilitas partai politik. Di mana jika pemilu digelar hari ini, partai apa saja yang bakal didukung.

PDIP masih berada di urutan teratas, kemudian disusul oleh Partai Gerindra, lalu di awahnya ada Partai Golkar dan seterusnya.

"Secara signifikan elektabilitas Gerindra bergerak dan berhasil mendekati PDI-P. Diduga efek personalisasi partai politik dimana peningkatan pilihan publik terhadap Prabowo meningkatkan pilihan pula bagi Gerindra karena Gerindra adalah Prabowo dan Prabowo adalah Gerindra," terangnya.

Survei LSP dilakukan pada 7-20 Februari dengan melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Responden merupakan pemilik hak pilih dan berusia minimal 17 tahun ke atas dan sudah menikah.

Proses pengambilan sampel survei dilakukan dengan wawancara langsung dan bantuan kuesioner. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.