Kemenkes Kaji Vaksin Booster Dosis Keempat untuk Tenaga Kesehatan
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya tengah mengkaji rencana pemberian vaksinasi COVID-19 booster dosis keempat khusus tenaga kesehatan.

"Kemungkinana vaksin booster untuk tenaga kesehatan yang memang sedang dikaji mengenai booster vaksin dosis keempat ini," kata Nadia dalam diskusi virtual, Kamis, 24 Februari.

Namun Kemenkes tetap menunggu adanya rekomendasi dari Kelompok Penasihat Teknis Indonesia tentang Imunisasi (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) serta organisasi profesi sebelum menggelar vaksinasi dosis keempat untuk kelompok yang paling rawan terpapar COVID-19 ini.

"Kita tetap, prinsipnya, menunggu rekomendasi dari ITAGI dan organisasi profesi saat ini. Sejauh ini kita belum ada kebijakan pemberian vaksinasi booster keempat bagi tenaga kesehatan," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Kemenkes) Dante S. Harbuwono mengatakan pemberian vaksin penguat dosis keempat bagi seluruh penduduk di Indonesia masih terus dievaluasi dan dikaji oleh pemerintah.

“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kami evaluasi dan ternyata kita butuh penguat yang keempat, maka bukan tidak mungkin penguat keempat itu dilakukan,” kata Dante.

Dante menuturkan, saat ini pemerintah terus melakukan evaluasi dari kegiatan vaksinasi COVID-19 dan belum memutuskan kapan dosis keempat akan diberikan, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara lainnya.

Dibandingkan dengan mengikuti perkembangan negara lain yang sudah lebih dulu memberikan dosis keempat itu, ia menekankan bila pemerintah Indonesia sedang fokus mengejar ketimpangan vaksinasi antarkelompok dalam masyarakat, baik dari pemberian dosis pertama ataupun kedua di seluruh penjuru Indonesia.

Pemberian vaksin primer dengan dosis lengkap itu ditargetkan akan selesai dilakukan oleh pemerintah secara merata pada Bulan Juni 2022, sehingga setelahnya, pemerintah akan menerapkan pemberian vaksinasi bagi semua kelompok yang diputuskan melalui perkembangan tren COVID-19 dalam populasi penduduk.

“Setelah vaksinasi primer lengkap, kami targetkan nanti selesai Bulan Juni. Kemudian kami evaluasi dengan uji klinik epidemiologi. Kita memerlukan booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan. Tapi bukan sekarang waktunya melakukan booster yang keempat," imbuhnya.