6 Orang Dilaporkan Mengalami Luka-luka Akibat Ledakan di PT MCCI Cilegon, Polisi: Bukan Bahan Peledak
Petugas melakukan pemeriksaan di lokasi ledakan PT MCCI Cilegon Banten/ Foto: Dok. Polda Banten

Bagikan:

CILEGON – Tim Gegana Brimob Polda Banten bersama Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono melakukan pengecekan lokasi ledakan yang terjadi di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), Rabu, 23 Februari, siang.

"Pasca terjadinya dentuman, kami langsung menuju PT MCCI Cilegon untuk memastikan situasi di lapangan," ujar Sigit Haryono, melalui keterangan yang diterima, Rabu 23 Februari, malam .

Sigit mengatakan, ledakan besar yang terjadi sekira pukul 04.00 WIB itu berasal dari salah satu pipa yang putus pada bagian Purified Terephthalic Acid (PTA) 1, atau bagian produksi. Pipa tersebut, kata Sigit, berisikan bubuk plastik bercampur air dan minyak yang merupakan bahan dasar pembuatan benang baju.

"Kami memastikan bersama manajemen perusahaan dan Gegana Satbrimob Polda Banten untuk keselamatan karyawan kemudian menjaga status quo di pabrik ini, setelah itu melakukan pembersihan terhadap cairan-cairan kimia yang memang baunya menyengat tapi tidak berbahaya," ungkap Sigit Haryono.

Sigit menyampaikan, adanya insiden tersebut PT MCCI Cilegon sudah berkordinasi dengan pihak PT Pertamina Gerem akibat dampak ledakan.

"Hasil koordinasi bahwa pihak PT MCCI Cilegon akan bertangggung jawab penuh atas kejadian dan aktif melakukan kordinasi dengan PT Pertamina Gerem untuk dampak dari kejadian ini terhadap lingkungan," terang Sigit.

Walau demikian, Polres Cilegon tetap melakukan proses penyelidikan terkait ledakan yang terjadi.

“Kami juga menurunkan dari Tim Detasemen Gegana Polda Banten yaitu unit KBR (Kimia Biologi dan Radioaktif) tujuannya adalah melakukan pemeriksaan dan menganalisa apakah ketika cairan yang ada tersebut nantinya bertemu dengan zat kimia lain akan menimbulkan reaksi.” terang Sigit.

Sigit kembali menekankan, suara ledakan disebabkan dari tekanan reaktor-reaktor atau alat untuk membuat zat kimia bahan poliester atau benang. Pada reaktor tersebut, kata Sigit, dialirkan melalui pipa menuju filter kemudian terjadi kebocoran.

"Cairan isinya air panas kemudian dicampur dengan bahan kimia, kemudian ketika terlepas ke udara menimbulkan perbedaan tekanan dan terjadi ledakan atau suara dentuman mendorong pipa-pipa tersebut terangkat kurang lebih 40 derajat yang menyebabkan isinya menyembur keluar," beber Sigit.

Akibat ledakan tersebut, enam orang dilaporkan mengalami luka-luka dan sudah menjalani perawatan.