Karena Persoalan Data, Kantornya Gibran Jadi Tidak Tahu Siapa yang Belum Divaksin Setelah 6 Bulan Terima Dosis Pertama
Photo by Mufid Majnun on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah sedang coba mendata warga yang menjadi sasaran pengulangan vaksinasi agar antibodi mereka bertahan secara optimal dalam memberikan perlindungan dari risiko infeksi COVID-19.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu, mengatakan saat ini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta tengah melakukan pendataan.

Untuk sasaran "drop out" (pengulangan vaksinasi) yang dimaksud adalah masyarakat yang belum memperoleh dosis kedua lebih dari enam bulan sejak suntikan dosis pertama. Pada program tersebut, artinya setiap sasaran akan memperoleh pengulangan vaksinasi dosis pertama.

"Jadi nanti yang 'drop out' kami ulang, dosis satu sama dosis dua," kata Gibran, Rabu 23 Februari dikutip dari Antara.

Ia mengatakan upaya tersebut merupakan instruksi pemerintah pusat.

Meski demikian, ia akan melihat secara detail aturan terlebih dahulu.

Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan hingga saat ini pendataan masih sulit dilakukan karena sistem data masih belum mendukung.

"Sejauh ini untuk pendataan vaksinasi menggunakan dasbor data dari Kementerian Kesehatan. Jadi ada kasus dia vaksinasi dosis pertama di Solo, kedua di daerah lain. Atau sebaliknya, vaksinasi dosis keduanya di Solo tapi untuk dosis pertamanya di daerah lain," katanya.

Oleh karena itu, belum tentu yang bersangkutan belum divaksinasi komplet.

"Karena datanya 'by' (melalui) faskes dan belum terintegrasi di dasbor. Jadi ini masih sulit, makanya kami data dulu," katanya.