Tidak Hanya Babak Belur, Motor Wartawan Televisi Korban Aniaya di Depok Juga Diinjak-injak Pelaku
Rudi, salah satu wartawan televisi swasta di Depok di lokasi penganiayaan/ Foto: IST

Bagikan:

DEPOK - Rudi, wartawan televisi swasta yang menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal (OTK) di Depok, mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah lantaran sepeda motornya dirusak dengan cara diinjak-injak.

“Totalnya ada Rp1 juta. Motor dirusak, diseret-seret dan biaya obat-obatan,” kata Rudi saat dihubungi VOI, Senin, 21 Februari.

Rudi kembali menceritakan kronologis dirinya dianiaya malam itu di Jalan Aridho, Jatimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Minggu dini hari, 20 Februari.

Kata Rudi, kejadian bermula saat dirinya hendak pulang ke rumahnya di komplek Ambar, Cibonong, Kabupaten Bogor. Namun, saat melintasi kawasan Jatimulya, tiba-tiba diserang sekelompok orang.

“Jadi mereka nih konvoi di depan saya, ngalangin jalan, tiba tiba di jembatan belakang mereka nutup jalan. Saya enggak bisa lewat, mereka berhenti tiba-tiba yang belakang nabrak saya. Bang kenapa kok nabrak saya? Tiba tiba mukul,” kata Rudi.

“Nendang saya, gencet saya pake motor, saya engga bisa ngapa-ngapain saya dipukulin,” sambungnya.

Untuk menyelamatkan diri, Rudi melarikan diri hingga ke pos security Griya Melati Mas (GMM) dan berusaha mencari bantuan. Rud menduga para pelaku yang memukulinya berjumlah delapan orang.

Para pelaku baru berhenti menyerangnya setelah warga sekitar keluar rumah mendengar teriakan Rudi.

“Saya sambil teriak, warga pada keluar. Baru mereka pada panik kabur,” ucapnya.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka parah dibagian kepala, tangan hingga wajah.

Kasusnya telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan nomor Laporan/ pengaduan nomor: LP/ B/ 459/ II / 2022/ SPKT/ POLRES METRO DEPOK/ POLDA METRO JAYA.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi membenarkan kasus tersebut. Ia mengatakan tim buru sergap (buser) Polres Metro Depok tengah menyeilidiki.

“Masih dilidik sama tim buser Polres Metro Depok,” kata Supriyadi.