Di Survei Indikator, Warga Jakarta Paling <i>Selow</i> Soal Penularan Omicron, Warga Sumatera 73,2 Persen Khawatir
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei mengenai respons masyarakat dengan segmentasi per daerah-daerah atas penularan COVID-19 varian Omicron.

Peneliti Senior Indikator Politik Rizka Halida memaparkan, warga DKI Jakarta paling tidak khawatir atas penularan Omicron dibanding dengan warga daerah lain.

"Dari berbagai kategori sosio demografi, umumnya cukup khawatir tertular Omicron, kecuali warga DKI yang umumnya merasa biasa saja," kata Rizka dalam pemaparan survei virtual, Minggu, 20 Februari.

Rinciannya, sebanyak 38,4 persen warga Jakarta mengaku khawatir atas penularan varian Omicron, lalu 56 persen merasa biasa saja, dan 5,6 persen mengaku tidak khawatir dirinya terpapar Omicron.

Sementara, pada daerah lain lebih banyak warganya yang mengaku khawatir tertular Omicron. Warga Sumatera yang khawatir sebanyak 73,2 persen, biasa saja 20,9 persen, dan khawatir 4,8 persen.

Warga Banten yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 55,5 persen, biasa saja 40,6 persen, dan khawatir 0 persen. Warga Jawa Barat yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 65,7 persen, biasa saja 31,8 persen, dan khawatir 2,5 persen.

Warga Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 65,7 persen, biasa saja 31,8 persen, dan khawatir 2,5 persen. Warga Jawa Timur yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 62,5 persen, biasa saja 28,6 persen, dan khawatir 6,1 persen.

Warga Bali dan Nusa Tenggara yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 71,1 persen, biasa saja 26,1 persen, dan khawatir 2,8 persen. Warga Kalimantan yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 72,5 persen, biasa saja 27,5 persen, dan khawatir 0 persen.

Warga Sulawesi yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 70,1 persen, biasa saja 29,9 persen, dan khawatir 0 persen. Warga Maluku dan Papua yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 80,3 persen, biasa saja 12,1 persen, dan khawatir 7,4 persen.

Diketahui, survei ini dilakukan pada periode 15 Januari hingga 17 Februari 2022 kepada responden warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah, dan memiliki akses internet lewat smartphone ketika survei dilakukan.

Survei dilakukan melalui wawancara acak lewat kuesioner secara online kepada 626 responden. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 4 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.