JAKARTA - Pemerintah menyediakan hotline yang dapat dihubungi masyarakat bila dinyatakan positif COVID-19 tapi belum mendapatkan layanan telemedisin gratis dari Kementerian Kesehatan.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat dapat menghubungi WhatsApp Kemenkes RI di nomor 081110500567. Selain itu, ada layanan call center di nomor 119 ext. 9 dan email [email protected].
Jika memang belum juga mendapat WhatsApp, masyarakat dapat mengakses isoman.kemkes.go.id/panduan.
"Bagi pengguna telemedisin yang tidak mendapat WhatsApp dari Kemenkes, bisa mengkonfirmasi ke laman isoman.kemkes.go.id/panduan. Masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke dalam laman tersebut untuk melanjutkan ke tahap pengajuan berikutnya," kata Nadia seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Februari.
Nadia mengatakan layanan telemedisin gratis ini bisa diakses bagi masyarakat yang melakukan tes PCR maupun antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes.
Selain itu, mereka harus berusia di atas 18 tahun dan berdomisili di wilayah Jabodetabek, Karawang, Bandung, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.
"Setelah minggu kedua Februari layanan ini diperluas hingga kota-kota besar Jawa-Bali, Kemenkes mulai 19 Februari 2022 juga akan memperluas layanan telemedisin ke kota-kota besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Layanan telemedisin terus ditingkatkan dan diperluas untuk membantu agar masyarakat yang isoman dapat memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai, sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit," ungkapnya.
BACA JUGA:
Nadia memaparkan saat ini fasilitas telemedisin yang disediakan oleh Kemenkes sudah melayani 158.075 pasien positif COVID-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan. Angka ini berdasarkan data per 14 Gebruari lalu.
"Dari jumlah tersebut, 136.028 pasien sudah menerima layanan konsultasi dan menerima resep elektronik. Setelahnya, 129.100 resep obat telah dikirimkan ke rumah pasien, dan 85 persen diantaranya menerima obat H+1 sejak dipesan," ujarnya.
Bagi masyarakat yang sudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara online dan melakukan proses penebusan obat gratis dari Kemenkes, tinggal menunggu paket obat datang ke rumah.
"Kita terus meningkatkan layanan telemedisin agar paket obat yang sampai ke pasien lebih cepat lagi," pungkasnya