Miris, Pasien COVID-19 yang Kritis di Bogor Sebagian Besar Belum Divaksin Komplet
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena. (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menurut data kesehatan, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Bogor, sebagian besar yang mengalami keadaan kritis, adalah mereka yang belum menjalani vaksinasi lengkap. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat.

 "Yang masuk ICU datanya memang sebagian besar belum divaksin," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena kepada Antara di Bogor, Sabtu, 12 Februari.

Erna tidak memungkiri, di tengah masyarakat hingga kini masih saja ada yang belum mempercayai penyakit COVID-19.  Ada pula yang percaya penyakit tersebut, tetapi kurang percaya akan dampak yang ditimbulkan pada kondisi tubuh lemah. Ini menurutnya bisa berbahaya.

 Mereka yang tidak dan kurang percaya ini, kata dia, akhirnya juga tidak mempercayai vaksinasi COVID-19 yang diberikan pemerintah. Kondisi tersebut menyumbang sebagian besar pasien dengan kondisi berat dan kritis karena belum divaksin.

Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menurut ketersediaan dan keterisian tempat tidur isolasi pasien COVID-19 di 21 rumah sakit, terdapat 801 yang disediakan. Pada Rabu, 9 Februari telah terisi 35,3 persen atau 283 tempat tidur.

Sementara di ruangan ICU terdapat 57 tempat tidur yang disediakan, kini terdapat 45,6 persen atau 26 tempat tidur yang terisi oleh pasien COVID-19 dalam keadaan kritis.

Sementara, pencapaian vaksinasi sosis kesatu sudah 103 persen, dosis kedua 90 persen, vaksinasi dosis penguat 90 persen.

Pencapaian vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (lansia) dosis kesatu 81 persen, dosis dua 72 persen dan 24 persen lansia yang sudah divaksin penguat.

Bagi remaja sudah 114 persen dosis kesatu, dosis kedua 101 persen dan dosis penguat sedang berlangsung dan untuk anak 6-11 tahun dosis satu 96 persen, dosis dua 78 persen.

Erna berharap, pemahaman masyarakat terhadap Pandemi COVID-19 perlu terus ditingkatkan melalui berbagai cara sosialisasi.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor, baik melalui Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 setempat telah melakukan penyebaran informasi melalui berbagai kanal.

"Maka kami berharap, salah satunya media massa bisa membantu kami menyebarkan informasi valid dan terkonfirmasi kepada masyarakat," kata Erna.

Selain melalui informasi yang disebar, Erna menuturkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor yang terhubung dalam Satgas COVID-19 mengajak secara langsung masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi.

Antara lain, dengan mendatangi dan menyelenggarakan vaksinasi di sentra-sentra vaksin dan menjemput bola ke tingkat RW.