Polisi Kantongi Identitas Dalang Pembunuhan Vicky Firlana di TPU Kawasan Ulujami Jaksel
. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben. (foto: Muhamad Jehan/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Dalang kasus pembunuhan Vicky Firlana bakal segera terungkap. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan  AKP Yefta Ruben mengatakan pihaknya telah mengetahui identitas dari dalang pembunuhan terhadap laki-laki berusia 22 tahun di TPU Kober, Ulujami, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Februari.

“Inisial pelaku utama sudah kita kantongi, cuma karena sementara tim dalam pengejaran belum bisa disampaikan, Nanti kita informasikan lebih lanjut,” kata Yefta kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Februari.

Yefta juga mengatakan timnya saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dirinya berharap kepada masyarakat mendoakannya agar timnya dapat segera menangkap dalang pembunuhan tersebut.

“Saat ini tim masih bekerja di lapangan. Tim masih melakukan pengejaran. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin terungkap,” ucap Yefta.

Sebagai informasi, Polisi telah menangkap pelaku pembuhunan berinisial MYL. Dari hasil pemeriksaan, dia berperan sebagai eksekutor. Selain itu polisi juga sudah menangkap tersangka DR.

Dari pemeriksaan awal DR berperan sebagai penyambung dengan eksekutor, MYL, yang ditangkap di wilayah Jakarta Barat.

“DR ditangkap di Jakarta Barat. (DR) mencekek korban kemudian juga sebagai penghubung terhadap otak pelaku yang sementara masih dilakukan pengejaran,” kata Yefta.

Yefta menjelaskan motif dari para pelaku melakukan pembunuhan itu karena tuntutan ekonomi. Mereka diberikan imbalan uang.

“Motif pelaku ini adalah ekonomi. Interogasi awal menerima imbalan uang,” kata Yefta kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Februari.

Namun saat ditanya berapa jumlah nominal yang diberikan, Yefta mengaku pihakya masih mendalami pemeriksaan terhadap pelaku.

“Untuk sementara besarannya kita perlu pemeriksaan lebih lanjut. Nanti kita sampaikan informasinya secara lengkap ketika kita sudah menangkap otak pelakunya. Karena butuh kesesuaian dari pada pengakuan spesifik jumlah uang yang diberikan,” tandasnya.