TANGERANG - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan istri NW (54) yang dibacok dan ditusuk oleh suaminya, N (56) di Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Komarudin mengatakan, terduga pelaku mengakui perbuatannya saat ditanya di Rumah Sakit. Kendati demikian, ia belum menetapkan tersangka, lantaran belum diperiksa resmi.
“Iya (mengakui) tapi kan kita tidak mengejar pengakuan, harus disertai dengan bukti-bukti yang lain. Sementara masih terduga pelaku,” kata Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis, 10 Februari.
“Masih terduga. Masih terduga pelaku karena belum bisa BAP. Nanti setelah kita BAP baru mungkin nanti kita naikin jadi tersangka atau bagaimana,” sambungnya.
Komarudin menungkapkan bahwa pelaku mengalami luka di bagian kepala bagian belakang, higga leher. Namun untuk penyebabnya, masih belum diketahui lebih jelas.
BACA JUGA:
“Pelaku mengalami luka di kepala bagian belakang, kemudian di leher kemudian di jari-jari tangan, (lukanya-red) bisa karena mungkin tangkisan korban, bisa juga kena sendiri,” katanya.
Ia menuturkan, bila pelaku saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang. Guna dilakukan penyembuhan.
“Masih dalam perawatan. Kondisi masih di rumah sakit. Semalem masih di rumah sakit,” tandasnya.
Sebagai informasi insiden berdarah itu terjadi pada Selasa, 8 Februari, Pukul 18.30 WIB.
Kejadian itu bermula saat pasangan suami istrinya itu bertengkar besar. Dalam pertikaian itu, N kesal sehingga mengambil senjata tajam pisau dan menusukkan ke istrinya, NW.
“Jadi awalnnya, cekcok kemudian pelaku atau diduga suami dari korban kesal mengambil pisau di atas kemari, pisau yang digunakan sehari-hari berdagang,” kata Komarudin saat dikonfirmasi, 9 Februari.
Korban sempat berikan perlawanan, dengan mengambil pisau dari terduga pelaku. Namun, N kembali mengambil sajam jenis golok dan membacok NW hingga meninggal dunia.
“Setelah itu, karena pisaunya direbut istri, pelaku mengambil golok diambil atas lemari kemudian membacok tubuh bagian korban,” tuturnya.
NW sempat berteriak minta tolong hingga keponakan dari korban datang menghampirinya. Namun karena pasutri itu bertengkar hebat, sehingga keponakan itu minta bantuan warga lain.
“Saksi pertama tidak berani mendeka, langsung minta tolong kepada warga. Begitu warga datang, kondisinya sama-sama terkapar, untuk istri sudah tidak bernyawa dan suami juga dengan kondisi tergeletak dan beberapa luka,” ucap Komarudin.
Setelah kejadian itu, suami korban atau terduga pelaku dilarikan ke rumah sakit. Lantaran mengalami luka serius.