Bagikan:

TANGERANG  -  Witan Triansyah, pria 26 tahun warga Kampung Bulak Santri, Karang Tengah, Kota Tangerang mengaku menjadi korban penipuan online oleh pria yang mengaku anggota TNI. 

Kepada VOI, Witan menceritakan, Sabtu 5 Februari, malam, istri Witan minta dibelikan motor. Pria ini pun inisiatif mencarikannya melalui iklan di media sosial Facebook.

Witan pun tertarik dengan motor yang diiklankan oleh salah satu akun di Facebook. Pria ini berusaha menghubunginya melalui nomor WA yang tertera.

"Saya transaksi itu hari Sabtu, 5 Februari. Saya deal diangka Rp5 juta,” ucap Witan, Senin 7 Februari, siang.

Witan mejelaskan, si penjual motor memberikan identitasnya mulai dari KTP dan KTA dengan nama Prasetyo. Menurut Witan, itu dilakukannya untuk meyakinkan dirinya.

“Beralamat di Perumahan Pondok Emas Lestari Blok Q, Desa Pakuhaji, Namprah, Kabupaten Bandung Barat. Penipu ini pun juga memberikan swafoto dengan menggunakan seragam khas TNI Personel Militer Perdamaian PBB bercorak loreng cokelat muda,” kata Witan.

Kemudian Witan melakukan pembayaran melalui transfer bank. Setelah itu Witan dikirimkan resi barang oleh penjual, yang dikirim dari Bandung Barat menggunakan jasa pengiriman Indah Cargo ke alamat Witan di Karang Tengah.

Melihat bukti itu, korban akhirnya memutuskan untuk mentransfer uang sebesar Rp5 Juta ke rekening bank atas inisial EI.

“Saya tunggu sampe barangnya di-packing. Terus dia ngakunya udah di-packing-kan. Dia kasih resi. Pas saya cek terdaftar,” ucapnya.

"Akhirnya saya transfer kan. Uang itu saya kumpulin dari kerja sama jual emas. Emang motor itu buat istri saya niatnya," imbuhnya.

Witan baru menyadari dirinya tertipu setelah ditelpon oleh seseorang yang mengaku petugas jasa pengiriman barang. Kata Witan orang itu menginformasikan kalau motor yang dibelinya bermasalah. 

"Nomor mesin enggak sesuai dengan surat kendaraan katanya. Kata dia motor disita sama polisi di Karawang. Saya disuruh konfirmasi ke penjual. Saya ditunggu 5 menit," ungkapnya. 

Namun, saat dikonfirmasi penjual itu pun tidak merespon. Witan mengkonfirmasi ke petugas jasa pengiriman kalau penjual motor tak merespon. 

Kecurigaan bertambah saat Witan sadar foto di profil WhatsApp petugas jasa pengiriman, sama dengan penjual motor.

"Saya bilang ke petugas itu kok foto profilnya sama dengan penjual motor. Dia marah, terus bilang selesaikan di kepolisian saja. Saya bilang iya. Terus nomor saya di blokir (oleh petugas jasa pengiriman)," tutur Witan.

Witan juga mengatakan, nomornya juga diblokir oleh penjual motor tersebut. Keyakinan Witan ditipu semakin kuat.

Karena penasaran, Witan melacak si penjual di Facebook. Hasilnya, kata Witan, ternyata banyak orang yang juga tertipu. 

"Saya lacak fotonya di Google Lens. Terus dapet Facebooknya dengan nama Arip Prasetyo. Disana banyak yang berkomentar di Facebook-nya kalau mereka kena tipu oleh orang ini," katanya lagi. 

Dirinya mengaku ikhlas dengan kejadian tersebut. Namun ia tetap berharap pelaku segera ditangkap, agar tidak ada lagi kejadian serupa.

"Saya niatnya mau lapor polisi. Tapi saya bingung alurnya. Saya berharap aja orang ini ditangkep, udah banyak yang ketipu ternyata," tandasnya.