Luhut Minta Kaum Antivaksin Tanggung Jawab Jika Ada Kematian Kasus COVID-19
Tangkap Layar YouTube

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut mayoritas kasus COVID-19 yang meninggal saat ini belum melakukan vaksinasi.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, dari 356 pasien COVID-19 yang meninggal saat varian Omicron menyebar, sebanyak 69 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap. Lalu, 44 persen merupakan kelompok lansia dan 42 persen pengidap komorbid.

"Mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis atau meninggal dunia adalah para lansia, kelompok yang memiliki komorbid parah atau belum divaksin," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 Februari.

Melihat kondisi ini, Luhut meminta tak ada lagi kelompok antivaksin yang menghasut masyarakat untuk tidak menerima suntikan vaksin COVID-19.

Sebab, Luhut menganggap mereka secara tidak langsung bertanggung jawab akibat kematian pada kasus-kasus COVID-19 yang belum divaksinasi.

"Saya mohon orang-orang yang menganjurkan jangan vaksinasi, anda tuh bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin. Saya minta betul, karena kita bicara pakai data," tegas Luhut.

Dalam kesempatan itu, Luhut mengungkapkan bahwa tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia meningkat sangat pesat. Namun, secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian secara keseluruhan relatif masih lebih kecil dibandingkan Delta.

Namun, Luhut meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron ini, karena pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron.

"Masyarakat tetap dapat beraktivitas sesuai dengan aturan prokes dan ketentuan PPKM yang ditetapkan," tutur Luhut.